BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Dalam rangka meningkatkan pemahaman soal transformasi digital, baik di bidang keuangan maupun media, Bisnis Indonesia Media Group bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar Bisnis Indonesia Goes To Campus 2022 di Gedung CRCS Kampus ITB Ganesha, Selasa (30/1/2022).
Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia, Maria Yuliana Benyamin mengungkapkan kegiatan Bisnis Indonesia Goes To Campus (BGTC) 2022 merupakan kegiatan yang mengulas perkembangan transformasi digital di Indonesia, dan salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi digital masyarakat di lingkungan kampus. Menurutnya, lingkungan kampus dipilih menjadi pintu masuk dunia digital dengan harapan agar mahasiswa menjadi penebar benih inklusi dan literasi digital pada masyarakat.
“BGTC 2022 digelar karena berangkat dari kegelisahan soal literasi digital di Indonesia yang tergolong masih sangat rendah. Padahal di saat yang bersamaan, negara ini tengah melakukan lompatan transformasi digital yang bisa dikatakan sangat masif. Jika mengutip data dari Kementrian Komunikasi dan Informatika RI bahwa indeks literasi digital Indonesia ada di peringkat ke-56 dari 63 negara. Harapannya, BGTC ini akan meningkatkan pemahaman masyarakat yang tentu saja pada ujungnya akan berpengaruh pada indeks literasi digital indonesia sehingga kita mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di era digital,” papar Maria.
Tema transformasi digital dipilih lantaran teknologi dianggap kunci utama dari pertumbuhan ekonomi nasional setelah dilanda pandemi. Ekonomi digital Indonesia memiliki potensi yang luar biasa dan disokong oleh kalangan milenial dan generasi Z saat ini. Kegiatan ini pun berfokus perihal digitalisasi di sektor keuangan. Meski demikian, laju inklusi keuangan di Indonesia yang dinilai tinggi akan tetapi berdasarkan data dari OJK sebesar 70 persen lebih tetapi tingkat literasi keuangannya masih di kisaran 30 persen-an.
Maria menyebutkan, di tengah gempuran produk keuangan digital, literasi terhadap produk-produk yang berkaitan dengan hal tersebut memang perlu ditingkatkan secara signifikan. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya memiliki akses terhadap keuangan digital tetapi juga memahami secara utuh fungsi dan resikonya. Selain keuangan, fungsi jurnalistik juga menjadi sorotan dalam kegiatan BGTC 2022. Pasalnya media sosial telah berubah perannya menjadi sumber informasi media arus utama bagi masyarakat.
“Media sosial kini berperan menjadi media arus utama masyarakat yang sering kali membuat pemahaman yang keliru, bahkan tidak jarang terjadi disinformasi. Disitulah peran media harus ditingkatkan. Oleh karenanya, kampus pertama yang dikunjungi dan menjadi penanda kegiatan ini dimulai di kampus ITB. Setelahnya, digelar pula acara serupa di berbagai kampus di kota Bogor, Surabaya, Jakarta, Pekanbaru, Makasar, dan ditutup di Samarinda,” pungkas Maria.
Rektor ITB, Prof. Dr. Reini Wirahadikusumah Ph.D menuturkan, dipilihnya ITB sebagai tuan rumah pertama pelaksanaan kegiatan BGTC 2022 merupakan sebuah tantangan sekaligus kebanggaan. Pasalnya, hal ini semakin mengukuhkan ITB sebagai Lembaga Pendidikan yang mampu mendorong kerja sama dengan berbagai pihak untuk mencapai tujuan bangsa. Menurutnya, literasi keuangan digital di kalangan muda masih relatif rendah. Untuk itu, dengan adanya kegiatan BGTC 2022 mendorong peningkatan pemahamanan mahasiswa terhadap literasi keuangan.
“Ini tidak hanya persoalan bagaimana akses literasi keuangan digital bisa didapatkan, tetapi juga sejauh mana pemahaman mahasiswa terhadap hal tersebut dan management resiko saat mengambil keputusan soal itu. Kami meyakini bahwa mahasiswa tidak hanya mampu menyebarluaskan pemahaman literasi keuangan bagi diri sendiri namun juga berorientasi pada manfaat untuk masyarakat. Perguruan Tinggi memiliki akses informasi yang luas dalam peran dan tempat yang mendukung untuk menyebarkan informasi ini lebih luas lagi,” ucap Reini.