LKM IX ITB 2022, Menuju Kepemimpinan Nasionalisme yang Lekat dengan Kemanusiaan 

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Latihan Dasar Kepemimpinan (LKM) IX ITB Tahun 2022 tengah berlangsung pada 23 – 25 September 2022 di Kampus ITB Jatinangor. 
Pada kesempatan tersebut, diadakan talkshow bertajuk “Mencintai Indonesia dengan Sederhana” dihadiri pemateri Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) ITB. Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring M.Eng, Direktur DIrektorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB Dr. G. Prasetyo Adhitama M.Sn, serta Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa Dr. Hendri Syamsudin M.Si. 

“Mengikuti kegiatan LKM adalah salah satu langka mahasiswa dalam membentuk karakter kepemimpinan. Untuk itu saya mengapresiasi sebesar-besarnya pada mahasiswa yang mau mengikuti kegiatan ini,” jelas Jaka. 

Ia mengungkapkan, pada 10 hingga 15 tahun mendatang, mahasiswa akan menjadi pemimpin di negeri ini. Pemimpin masa depan memiliki tantangan yang jauh lebih berat karena era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) yang serba tidak pasti. Segala macam perubahan terjadi begitu cepat sehingga menuntut pemimpin untuk beradaptasi secara cepat pula. Dengan kondisi demikian, hanya kesadaran sebagai manusialah yang dimiliki pemimpin kelak. Menurutnya, kesadaran akan kemanusiaan ini yang mungkin tersisa di era teknologi yang semakin pesat. 

“Apakah juara permainan catur adalah manusia? Bukan, melainkan mesin. Lalu apa yang tersisa dari manusia jika semua hal, bahkan permainan saja mesin sudah bisa menggantikan kita? satu-satunya yang tersisa hanya kesadaran kemanusiaan kita. Karena hal itulah yang akan mengantarkan kita pada kreativitas, atau bahkan critical thinking yang tidak bisa diimitasi oleh mesin. Sebagian orang meyakini hal itu tidak bisa diimitasi, namun sebagiannya lagi mengatakan bahwa mesin pun bisa mengimitasi kreativitas dan daya kritis manusia,” ujar Jaka. 

Sementara itu, Direktur Ditmawa ITB Dr. G. Prasetyo Adhitama M.Sn menuturkan kemanusiaan dan nasionalisme adalah hal yang perlu dimiliki oleh pemimpin saat ini dan masa mendatang. Nasionalisme menjadikan semangat suatu bangsa untuk terus berkembangan dan meredefinisikan kembali ap aitu semangat nasionalisme bagi kepemimpinan. Hal ini guna merefleksikan dan menguatkan relasi semangat dalam menghadapi tantangan kepemimpinan di masa mendatang. 

“Upaya kita untuk mendefinisikan hal ini harus dikonkretkan kembali dengan mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan. Tema nasionalisme dan kemanusiaan yang diusung pada kegiatan LKM kali ini memang begitu relevan dengan kondisi saat ini dan masa depan. Terlebih hal ini juga ditandai dengan semakin kuatnya teknologi informasi,” terang Prasetyo. 

Hal senada pun disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa Dr. Hendri Syamsudin M.Si. Menurutnya, semakin kuatnya pengaruh teknologi dalam kehidupan manusia maka menusianya harus mampu menggunakan segala kemajuan teknologi tersebut secara bijak. Jika tidak, hal tersebut akan membahayakan kehidupan manusia yang dimana manusia sendirilah yang menciptakan teknologi tersebut.