
Fulca Veda
Bandung, ITB Career Center - Data hasil Tracer Study ITB membuktikan bahwa keaktifan mahasiswa ITB di berbagai kegiatan non akademis ternyata tidak mengganggu nilai akademisnya. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Lembaga Kemahasiswaan ITB, Dr. Eng. Sandro Mihradi pada Workshop Peningkatan Prestasi dan Sosialisasi Hasil Tracer Study Tahun 2019, Kamis lalu (11/12).
"Prestasi yang selama ini didapatkan anak-anak ITB menunjukkan keaktifan mereka. Namun, dari data hasil Tracer Study ITB, kita bisa lihat kalau memang tidak ada korelasi antara nilai IPK dengan faktor keaktifan mahasiswa ITB. Korelasinya bisa tinggi, bisa juga rendah. Data menjawab seperti itu, jadi kita tidak bisa bilang yang paling aktif di ITB nilai akademisnya jelek, tidak," pungkasnya.
"Bahkan kalau mau di-compare, ada data dari survey KM ITB yang menunjukkan kenapa mahasiswa ITB cenderung pulang telat, ternyata hasilnya bukan karena aktif di kegiatan non akademis, melainkan karena tugas akademiknya menyita banyak waktu mereka," tambahnya.
Menanggapi hal ini, Wakil Rektor Bidang Akademik Dan Kemahasiswaan ITB, Prof.Ir.Bermawi Priyatna Iskandar, M.Sc.,Ph.D. menyatakan bahwa kegiatan yang mendukung keaktifan mahasiswa perlu terus didukung. Pasalnya, untuk kegiatan kemahasiswaan di ITB akan sangat baik bila bisa hadir dalam matakuliah dan naskah kurikulum yang baru.
"Untuk saat ini, seperti yang kita tahu semua bentuk soft skills bisa masuk ke kurikulum. Untuk lebih jauhnya, akan sangat baik kalau kegiatan-kegiatan mahasiswa yang turut menunjang perkembangan skills mereka perlu dipikirkan untuk bisa masuk sebagai nilai mata kuliah," ujarnya.
Bermawi mencontohkan, di National University of Singapore (NUS) dan Massachusetts Institute of Technology (MIT), keaktifan mahasiswa dari berbagai kegiatan non-akademis telah diperhitungkan menjadi mata kuliah.
"Di MIT bobot kegiatan ekstrakulikulernya masuk dalam kurikulum. Tujuannya selain agar semua mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk join di berbagai kegiatan, ya untuk meningkatkan soft skills mereka di luar perkuliahan. ITB punya lebih dari 120 unit kan, kita berharap ini juga perlu dipertimbangkan di kurikulum kita nantinya," jelasnya.