BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan (KMPN) Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar acara Aeroscape Innovation Summit 2023 pada Sabtu-Minggu, (11-12/03/2023) lalu. Bertempat di Aula Barat Kampus Ganesha, kegiatan tersebut merupakan puncak acara dari rangkaian AIS 2023 yang telah dilaksanakan sejak awal Januari 2023. Adapun visi yang dibawakan acara ini adalah ”Inspire People Through the Beauty of Aerospace Engineering”.
Ketua Aerospace Innovation Summit (AIS) 2023, Ulya Firdausi Rabbaniyyah (AE 19), menyebutkan bahwa AIS 2023 merupakan kegiatan rutin tahunan KMPN ITB yang bertujuan untuk memperkenalkan dunia dirgantara kepada masyarakat umum secara lebih menarik dan mudah dipahami. Ia menambahkan, acara ini diharapkan menjadi awal yang baru bagi KMPN dalam melanjutkan misinya untuk mengenalkan dunia penerbangan kepada masyarakat karena AIS ini sempat tidak diadakan selama 2 tahun akibat situasi pandemi.
”Setelah ditiadakan selama 2 tahun, AIS 2023 ini adalah branding baru KMPN ITB dalam upaya menyebarkan ilmu-ilmu dirgantara kepada masyarakat. Harapan kami, dengan acara yang ringan dan menarik, masyarakat bisa dengan mudah memahami esensi dari dunia penerbangan yang ada di Indonesia,” jelas Ulya saat ditemui oleh Tim Reporter Ditmawa.
Lebih lanjut, Ulya menjelaskan bahwa rangkaian acara AIS 2023 ini terdiri dari 2 acara, yaitu kegiatan Pre-event dan kegiatan Main-event. Untuk pre-event, bentuk acara yang diselenggarakan adalah perlombaan-perlombaan yang berhubungan dengan penerbangan berupa lomba Aero Photography, Innovation Paper, dan Glider Aircraft. Sedangkan, Main-Eventnya adalah acara Mini Sharing Session, Workshop, Exclusive Company Sharing Session, dan Bincang Dirgantara.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihak panitia AIS 2023 berusaha agar seluruh mata acara yang diadakan mampu meningkatkan wawasan masyarakat dalam bidang penerbangan. Adapun salah satu upayanya yaitu dengan mengadakan Mini Sharing Session dan Bincang Dirgantara yang tema pembahasannya banyak menyelami ilmu dari penerbangan. Untuk itu, pembicara-pembicara yang diundang di kegiatan ini adalah seseorang yang memang memiliki kecakapan di dunia dirgantara.
“Dengan kondisi sekarang, kami percaya bahwa beberapa masyarakat mungkin masih memiliki pemahaman yang kurang jelas terkait ilmu penerbangan ini. Untuk itu, kami sengaja mengundang para ahli dari bidang ini agar mereka bisa menjelaskan kepada masyarakat terkait ilmu ini. Harapannya ilmu penerbangan ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat dan perkembangannya bisa terjadi secara masif,” jelas Ulya.
Ahmad Arafat Aminullah, selaku moderator pada Bincang Dirgantara 1 menyimpulkan bahwa "good aerospace ecosystem would be established if companies, educational institutions, regulators, and communities hand-by-hand work and unite to achieve goals together".
Adapun beberapa pembicara yang diundang dalam Mini Sharing Session dan Bincang Dirgantara ini adalah sebagai berikut.
Michael Wisnu Wardana, selaku Managing Director at PT Terradrone Indonesia
Fadilah Hasim, selaku Head of Research Center for Aeronautic Technology BRIN
Batara Silaban, selaku Productions Director of PT Dirgantara Indonesia
Muhammad Yusuf, selaku Head of Network Management Division Citilink
Zaid Alami, selaku Country Managing Director of PT Boeing Indonesia
Andreas Wangsanegara, selaku President Director of PT Pudak Scientific
Septhian Marno, selaku Sr. Specialist II NRE Research, Research & Technology Innovation of Pertamina
Isnadhi Dwi Saputra, selaku Chief of Process & Engineering Development at Kilang Pertamina International
Sahkundiyar, selaku Senior Specialist II Process Control - Kilang Pertamina International
Suwito, selaku Sub-coordinator of Engineering - Directorate of Airworthiness and Aircraft Operation (DKPPU)
Iman Kartolaksono Reksowardojo, selaku Researcher di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB
Rais Zain, selaku Researcher di Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara ITB
Yazdi Ibrahim Jenie, selaku Aerospace Engineering Study Program Lecturer
Di akhir sesi wawancara, Ulya menuturkan bahwa melalui acara AIS 2023, ia berharap masyarakat bisa lebih sadar terkait ilmu teknik dirgantara dan bisa terus melanjutkan inovasi-inovasi yang telah dikembangkan kedepannya. Bahkan, inovasi tersebut ia harapkan bisa berkontribusi secara langsung di dunia dirgantara pada masa yang akan datang. Selain itu, ia menambahkan semoga acara AIS 2023 ini bisa mewadahi banyak inspirasi di masyarakat sehingga manfaat yang diberikan bisa dirasakan oleh banyak pihak.