Konser Orkestra 'La Symphonie d'Étudiants' oleh ITB Student Orchestra Sukses Digelar Setelah Dua Tahun Absen

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - ITB Student Orchestra (ISO), unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang seni musik, kembali menggelar konser tahunan setelah dua tahun absen akibat pandemi Covid-19. Konser yang bertajuk "La Symphonie d'Étudiants" berhasil menyuguhkan penampilan yang memukau dan memikat penonton di Aula Barat ITB (28/5/2023)

Konser tahunan ISO secara tradisi terdiri dari dua rangkaian konser yang terpisah, yaitu Guitar and Piano Concert (GPC) dan Orchestra Concert. GPC dilaksanakan pada tanggal 29 April 2023, sementara Orchestra Concert digelar pada tanggal 28 Mei 2023. Konsep konser ini berasal dari ide tiga Music Directors (MD) ISO, yaitu Fakhry M. Khoiri (Teknik Sipil '19), Clarisa Natalia Edelin (Teknik Informatika '19), dan Aloysius Vincent (Aktuaria '20), yang ingin menggambarkan lika-liku kehidupan mahasiswa selama di kampus.

Dalam persiapan konser, Dewangga Syahputra (Teknik Sipil '19) ditugaskan sebagai Ketua Konser sejak Oktober 2022 saat ia berada di Darmstadt, Jerman dalam rangka pertukaran pelajar. Meskipun menghadapi tantangan, Dewangga berhasil membuat konsep konser dan membentuk kepanitiaan. Pada awal Maret 2023, setelah 4 bulan berjalan, semua posisi pada kepanitiaan terisi.

Konser dimulai dengan suksesnya pelaksanaan GPC pada tanggal 29 April 2023 di Aula Barat ITB. Meskipun memiliki waktu yang terbatas, panitia berhasil menyajikan penampilan yang memukau dengan melibatkan gitar dan piano sebagai alat musik utama.

Selanjutnya, pada tanggal 28 Mei 2023, panitia menghadirkan konser orkestra yang menjadi highlight dari "La Symphonie d'Étudiants", konser ini juga merupakan hasil kolaborasi bersama unit Paduan Suara Mahasiswa (PSM) ITB dan Marching Band Waditra Ganesha (MBWG) ITB. Konser orkestra ini melibatkan banyak alat musik dan memerlukan kesiapan logistik yang lebih rumit. Namun, panitia berhasil mengatasi tantangan tersebut dan menyuguhkan penampilan yang mengesankan dengan keseimbangan volume yang baik antar-alat musik.

Dalam perencanaan konser, panitia mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Sekretaris Institut ITB, Prof. Dr. Ing. Widjaja Martokusumo, serta dua dosen dari Teknik Fisika ITB, Ir. Joko Sarwono, Ph.D., dan Anugrah S. Sudarsono, Ph.D., yang menjadi konsultan akustik. Dukungan juga diberikan oleh Pembina ISO, Dr. Lucy Sasongko, Teknisi Aula Barat, Direktorat Kemahasiswaan ITB, dan Direktorat Sarana dan Prasarana ITB.

Tentunya, perjalanan persiapan konser ini tidak lepas dari suka dan duka. Para staf panitia menghadapi tantangan akademik, namun mereka berhasil mengatasi dengan semangat dan tekad. Meskipun terpaksa, Ketua Konser harus mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan staf yang lalai dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Namun, semua duka tersebut terbayar dengan suksesnya pelaksanaan dua konser ini. Konser GPC dan Orchestra Concert berlangsung dengan lancar, disertai dengan penjualan tiket yang melebihi proyeksi awal. Bagi panitia, ini merupakan pencapaian luar biasa yang memperkuat semangat dan kebersamaan mereka selama proses persiapan konser.

Konser "La Symphonie d'Étudiants" juga menjadi event penting bagi ITB, dengan kehadiran pejabat terkemuka sebagai tamu undangan. Sekretaris ITB, Prof. Dr.-Ing. Widjaja Martokusumo, hadir bersama Wakil Rektor bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. Juga hadir Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB, Ir. Joko Sarwono, Ph.D., yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan seni dan budaya mahasiswa ITB.

"La Symphonie d'Étudiants" berhasil menghadirkan pengalaman musik yang luar biasa bagi para penonton. ISO, sebagai unit kegiatan mahasiswa yang bergerak di bidang seni musik, kembali 'hidup' dan 'aktif' sebagai wadah ekspresi para mahasiswa dalam seni musik klasik. Konser ini tidak hanya menjadi ajang pertunjukan, tetapi juga menjadi sarana untuk menggambarkan perjalanan mahasiswa dalam lika-liku kehidupan kampus, termasuk rasa bahagia, sedih, cinta, penyesalan, dan penantian yang dialami oleh setiap mahasiswa.