BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih prestasi juara 1 dalam lomba Hackaton FindIT! 2023. Lomba ini merupakan salah satu rangkaian acara dari Future Innovation and Discovery Information and Technology yang diselenggarakan oleh Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM).
Kompetisi Hackaton merupakan ajang untuk mengembangkan inovasi produk teknologi informasi dengan mengkolaborasikan aspek startup, yaitu Hipster (Design and UI/UX), Hacker (Engineer and Developer), dan Hustler (Business and Project Management). Dalam lomba ini, para peserta diberikan waktu tertentu untuk mengembangkan Minimum Viable Product yang sesuai dengan tema yang diusung.
Edisi Hackathon FindIT! 2023 mengangkat tema "The Prime Tech: Diving into The Wilderness". Tema ini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu penyisihan Executive Summary, penyisihan Pitching Deck, dan Grand Final. Tahap penyisihan Kompetisi ini dilaksanakan secara offline di DTETI Fakultas Teknik UGM.
Dalam kompetisi kali ini, tim STIF dari ITB berhasil mencetak prestasi sebagai juara 1. Tim ini terdiri dari tiga orang dengan peran yang berbeda. Dhiya Risalah Ghaida, seorang mahasiswa dari Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (STI) ITB, menjadi Hustler tim. Divya Maharani Lazuardi, juga dari STI ITB, bertugas sebagai Hipster, sedangkan Gagas Praharsa Bahar, mahasiswa dari Program Studi Informatika (IF) ITB, menjadi Hacker dalam tim. Kolaborasi dan latar belakang yang berbeda menjadi keunggulan kompetitif bagi tim ini.
Salah seorang anggota tim, Dhiya Risalah Ghaida menyampaikan alasan timnya tertarik mengikuti lomba ini. “Kami ingin mengeksplorasi dan mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapatkan selama kuliah. Terus lomba hackathon ini juga memberikan kesempatan bagi kami untuk menguji kemampuan dalam memecahkan masalah nyata melalui pengembangan solusi teknologi karena ya kami percaya bahwa inovasi teknologi memiliki potensi besar untuk memberikan dampak positif dalam masyarakat. Intinya, kami melihat lomba ini sebagai ajang yang tepat untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan kolaborasi,” ucap Dhiya.
Proses persiapan tim dimulai sejak pengumuman lomba, yang ternyata cukup terkendala karena dilaksanakan pada masa ujian akhir semester. Waktu yang terbatas menjadi tantangan bagi mereka, namun dengan pengelolaan waktu secara bijak, mengoptimalkan sumber daya yang ada, dan terlibat dalam diskusi intensif, tim berhasil menghadapinya.
Lebih lanjut, Dhiya bercerita bahwa selama proses pengerjaan, tim STIF memanfaatkan materi-materi yang telah mereka pelajari selama kuliah dan melakukan riset mendalam untuk memahami permasalahan yang ingin mereka selesaikan. Pada tahap pitching dan demo aplikasi, tim STIF telah siap dengan solusi yang matang. Mereka menyajikan penjelasan yang meyakinkan, menjelaskan bahwa produk mereka mampu mengatasi masalah dengan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi pengguna.
“Ketika pitching dan demo aplikasi (produk), kami telah memiliki konsep yang matang dan strategi yang kuat, mulai dari analisis pasar yang mendalam dan merancang strategi bisnis, antarmuka pengguna yang menarik dan intuitif, dan pengembangan kode dan infrastruktur yang tepat. Selain itu, selama pithcing, kami berusaha memberikan penjelasan yang meyakinkan dan menekankan bahwa solusi kami dapat mengatasi masalah dengan efektif dan memberikan manfaat nyata bagi pengguna,” tutup Dhiya.
Tim STIF berhasil memukau juri dan peserta lainnya dengan solusi teknologi yang mereka hadirkan. Dengan kreativitas, keahlian, dan semangat kerja keras, mereka berhasil meraih gelar juara 1 dalam Lomba Hackaton FindIT! 2023 di UGM. Prestasi ini tidak hanya membanggakan tim ITB, tetapi juga memperkuat posisi ITB sebagai salah satu perguruan tinggi unggulan dalam bidang teknologi informasi dan inovasi