English Language Indonsian Language

Melek Media Digital Bisa Berdampak pada Kecerdasan Memilah Informasi

Rabu, 06 September 2023 | Reporter : Anne Rufaidah | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Membludak berbagai informasi dalam dunia digital menjadi sebuah berkah namun juga kecemasan yang perlu diwaspadai. Pasalnya, era digital dinilai sebagai era yang mudah sekali membenci dan memuja sesuatu di saat yang bersamaan dan bahkan rebut karenanya di media sosial.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anton Wisnu Nugroho S.S.,M.Si selaku Pemimpin Redaksi Kompas.com saat menjadi pembicara utama Studium Generale KU 4078 yang digelar di Aula Barat Kampus ITB Ganesha, Rabu (6/9/2023). Ia yang juga merupakan dosen Ilmu Komunikasi tersebut juga menuturkan, perkembangan teknologi saat ini membuat seseorang bisa begitu tertarik pada suatu hal tanpa berpikir apakah hal itu penting atau tidak. Situasi ini tentu terefleksikan dari pengalaman-pengalaman banyak orang di media sosial. Sehingga tidak heran jika banyak dari Masyarakat sangat mudah terpicu untuk meributkan suatu hal di media sosial.

“Di tahun 2003, pendiri Kompas Gramedia Jacob Oetama sudah memperkirakan hal tersebut. Ia pernah menyebutkan bahwa  informasi yang dipersepsikan sebagai sumber pengetahuan mulai dilihat sebagai sumber kecemasan. Lubernya informasi, membuat informasi tidak sempat diolah sama sekali dan bahkan tidak dipakai. Di sini saya ingin bertanya, lalu apa yang biasanya dibawa dari dampak banjirnya informasi tersebut? Kebanyakan adalah sampah,” lugasnya.

Menurutnya, kunci dari filtrasi informasi yang tidak penting adalah dengan meningkatkan literasi media digital di kalangan masyarakat itu sendiri. Peran media massa termasuk media digital cukup penting dalam persoalan tersebut. Berdasarkan data Dewan Pers tahun 2017, ada 47 ribu media massa termasuk cetak dan online, dan ada 43.500 media dgital, namun hanya 168 media yang terverifikasi. Ini adalah PR besar. Namun, ia pun menyebutkan data tersebut masih terus berkembang karena pihaknya memperkirakan bahwa sudah ada lebih dari 800 media digital yang terverifikasi dan ini terus  bertambah ya di tahun 2023.

Ia mengatakan, seiring teknologi dan perubahan sosial yang ada, terdapat 3 kategori media seperti media mainstream, sosial media, dan new media. New Media menjadi salah satu sorotan di era digital karena platform nya terus berkembang. Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa generasi saat ini  banyak mendapatkan informasi salah satunya melalui platform games. Hal ni mengukuhkan bahwa media games menjadi salah satu media distribusi konten yang juga digandrungi.

Kemampuan critical thinking sangat perlu dimiliki generasi saat ini karena  hal ini menjadi tantangan bagi industri media dan jurnalisme untuk bisa menjadi sumber arus utama dalam memverifikasi informasi. Sikap skeptis perlu dimiliki seseorang untuk bisa memastikan bahwa informasi yang diterimanya adalah kebenaran atau sebaliknya. Pada dasarnya, sikap skeptis merupakan sikap keragu-raguan terhadap sesuatu, tidak mudah dipercaya, dan berusaha untuk terus mencari kebenaran dari sebuah informasi yang didapatkan.

“Skeptis menjadi hal yang penting bagi kita dalam menghadapi hidup ini. Bagaimana banjirnya informasi pada dunia digital, harus dihadapi dengan kehati-hatian sekaligus mampu memanfaatkannya dengan baik. Ketika kita mempertanyakan sesuatu maka kita akan yakin dengan apa yang kita jalani. Itulah kenapa, dalam lubernya informasi sikap skeptis menjadi penting,” jelasnya.

Ia pun menambahkan, dalam dunia jurnalisme terdapat 10 nilai berita diantaranya pengaruh (magnitude), penting (significant), sedang terjadi (actual), tokoh (prominence), kedekatan (proximity), seteru (conlict), unik (uniqueness), human interest dan seks. Kesepuluh nilai berita itu kerap juga menjadi informasi yang banjir dalam berbagai platform media, tak terkecuali media sosial. Jika kita tidak mempertanyakan informasi yang diterima, lalu bagaimana kita bisa tergerak untuk mencari tahu apakah informasi tersebut benar atau tidaknya.

“Ada kala kita merasa ragu dengan informasi yang kita terima atau jalan hidup yang kita jalani saat ini. Maka carilah kebenarannya. Karena saya menyakini bahwa hidup yang tidak dipertanyakan, tidak layak untuk dihidupi,” pungkasnya.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung