English Language Indonsian Language

Enesis Group Bagikan Kiat Membangun Karir di Dunia Manufaktur

Jumat, 01 November 2024 | Reporter : Nur Asyiah | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - Enesis Group, perusahaan FMCG (Fast-Moving Consumer Goods) terkemuka di Indonesia selalu berupaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan produk berkualitas tinggi. Enesis Group berdiri sejak 1988 dan saat ini telah memiliki tiga pabrik yaitu di Pulo Gadung, Cikarang, dan Ciawi. Pabrik di Pulo Gadung fokus dalam memproduksi produk-produk personal care seperti soffel, sementara pabrik yang berada di Cikarang fokus memproduksi barang berbentuk serbuk seperti adem sari dan vegeta, dan pabrik ketiga yang berada di Ciawi fokus memproduksi produk berbentuk liquid seperti adem sari RTD.

Susanty Olhana, Plant Head Enesis (Cikarang) hadir dalam acara ITB Integrated Career Day pada Jumat (18/10/2024)  sebagai pembicara. Di awal pemaparannya, Susanty menerangkan bagaimana proses yang terjadi saat pembuatan produk dalam industri manufaktur. Susanty menyebutkan bahwa produk - produk Enesis yang dikembangkan lahir dari kebutuhan masyarakat Indonesia. “Misalnya adem sari, kita tahu bahwa saat terjadi perubahan musim di Indonesia, seringkali masyarakat mengeluhkan timbulnya panas dalam. Dari situ lah Enesis berinovasi untuk membuat sebuah produk yang dapat meredakan gejala panas dan lahirlah adem sari,” tutur Susanty.

Dalam industri manufaktur terdapat beberapa departemen yang bergerak dan memiliki fungsi kerjanya masing-masing. Departemen RnD bertugas dalam menentukan formulasi, bentuk, dan jenis produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kemudia, departemen perencanaan produksi bergerak untuk menentukan kebutuhan material, mesin, dan jumlah produk yang akan diproduksi. Departemen perencanaan produksi sangat membutuhkan banyak engineering untuk menggerakan mesin-mesin produksi sesuai dengan SOP yang berlaku. Selanjutnya, pembelian material sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang sudah ditetapkan, dilakukan oleh departemen procurement atau purchasing. Setelah perencanaan dan material sudah siap, material tersebut akan diproses oleh departemen produksi mulai dari penimbangan, mixing, hingga packaging. Pada umumnya, barang yang sudah diproduksi akan dilanjutkan dengan finishing produk dan masuk ke gudang untuk selanjutnya didistribusikan langsung ke tangan konsumen. Namun, uniknya Enesis memiliki satu sistem tersendiri untuk menangani produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi atau mendapat komplain dari konsumen. Susanty menyebutkan bahwa industri manufaktur juga didukung oleh departemen support seperti HSE untuk mengurusi keamanan lingkungan kerja dan karyawan, kemudian departemen HR yang bertugas memastikan karyawan Enesis yang bekerja memiliki kompetensi dan jumlah yang sesuai yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Tak hanya menjelaskan soal departemen yang bekerja dalam industri manufaktur, Susanty juga menerangkan soal strategi yang digunakan Enesis dalam memproduksi sebuah produk agar sesuai dengan jumlah dan spesifikasi yang ditetapkan. “Tentunya kami melakukan trial produksi terlebih dahulu, kemudian kami daftarkan ke regulator, misalnya BPOM untuk bahan pangan dan obat-obatan,” jelas Susanty. Setelah nomor registrasi keluar, perlu dilakukan validasi proses dari 3 siklus produksi dan hasilnya harus lolos dari ketiga siklus produksi tersebut. Apabila produk tersebut tidak lolos validasi, maka akan dikembalikan ke departemen R&D untuk diteliti ulang. Namun sebelum melalui validasi proses, Enesis selalu memastikan mesin - mesin produksi yang digunakan terkualifikasi.

Untuk menjamin produk yang diproduksi terjamin dengan spesifikasi yang sudah ditentukan, Susanty menyebutkan ada lima hal yang perlu diperhatikan yaitu, compliance, quality, cost, delivery, dan people. Compliance tidak hanya mencakup untuk regulator saja, tetapi juga dari konsumen. Enesis juga berupaya mempertahankan kualitas setiap produk yang dibuat. Enesis selalu menerima dan juga menjaga komplain dari konsumen supaya  produk-produknya terjamin kualitasnya dan sesuai kebutuhan konsumen.”Kami tidak menutup kemungkinan akan ada  komplain dari konsumen. Tetapi dengan adanya komplain adalah opportunity bagi kami. Artinya ada bagian yang kami ubah dan ada bagian yang harus kami perbaiki,” ungkap Susanty. 

Susanty juga menegaskan bahwa Enesis sangat menghargai dan menerima usulan dari setiap karyawannya. Enesis memiliki program reward and recognition yang bertujuan untuk memberikan apresiasi dan penghargaan kepada setiap karyawannya yang berhasil memberikan suatu usulan atau inovasi untuk perkembangan dan kemajuan Enesis. Bahkan program ini menjadi ajang perlombaan bagi setiap departemen di Enesis.

Enesis Group mengalami perkembangan yang pesat. Saat ini Enesis sudah menggunakan ERP (Enterprises Resourse System) dimana semua data terpusat dalam satu sistem dan sudah terintegrasi satu sama lain. Tak hanya itu, Enesis juga memiliki sebuah aplikasi yang dapat diakses untuk mendapatkan informasi secara real time. Sistem gudang yang diterapkan juga lebih canggih, yakni menggunakan sistem Warehouse Management System (System) yang berjalan secara otomatis.

Dalam menghadapi tantangan industri manufaktur yang dinamis, Enesis Group berbagi kiat - kiat memulai karir di industri manufaktur untuk para peserta yang hadir. Menurut Enesis, kunci utama adalah kemampuan bekerja di bawah tekanan dan memproduksi produk berkualitas dengan harga kompetitif. Selain itu, adaptasi menjadi elemen penting, terutama karena produksi melibatkan banyak departemen, sehingga keterampilan bekerja sama baik satu tim ataupun lintas tim sangat diperlukan. Para karyawan juga diharapkan mampu memberikan kontribusi melalui saran dan inovasi, memiliki motivasi tinggi, serta kemampuan manajemen diri yang baik untuk mengelola prioritas kerja. Di era digitalisasi, fleksibilitas dalam merespons perubahan adalah hal penting, sehingga karyawan dituntut memiliki mindset adaptif dan optimis untuk bersaing perusahaan kompetitor. Sejalan dengan budaya kerja Enesis yang menekankan agility, kreativitas, teamwork, integritas, visi ke depan, dan keunggulan, para karyawan ditantang untuk terus berkembang dan memberikan yang terbaik.

Dengan berbagi pengalaman di ITB Integrated Career Day, Enesis Group menegaskan komitmennya untuk berinovasi di industri FMCG melalui teknologi canggih dan budaya kerja yang agile. Fokus pada kualitas produk, pemberdayaan karyawan, serta adaptasi di era digital menjadi kunci sukses Enesis. Ini membuka peluang bagi generasi muda untuk berkembang bersama perusahaan yang terus bertransformasi demi memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung