Kapal Api Group Tekankan Pentingnya Adaptasi dan Inovasi dalam Dunia Kerja

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Dalam rangkaian acara Titian Karier Terpadu ITB yang berlangsung pada 14-15 April 2025, Kapal Api Group hadir memberikan pemaparan di Aula Timur ITB, Kampus Ganesha, pada Selasa (15/04/2025). Pemaparan tersebut disampaikan oleh Pambudi Soenarsihanto, Human Capital Director Kapal Api Group, yang membahas tidak hanya persiapan teknis memasuki dunia kerja, tetapi juga menekankan pentingnya nilai-nilai kepemimpinan, adaptasi, dan inovasi dalam membangun karier yang berkelanjutan.

Pambudi memulai sesi dengan menyoroti kondisi global yang penuh ketidakpastian dan dampaknya terhadap perekrutan tenaga kerja. Menurutnya, perusahaan kini semakin selektif dalam menerima karyawan baru, sehingga pencari kerja dituntut memiliki keunggulan yang lebih dari sekadar ijazah atau IPK tinggi.

Dalam sesi tersebut, Pambudi menggarisbawahi bahwa keberhasilan karier tidak hanya ditentukan oleh latar belakang pendidikan, melainkan juga kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi. Ia menekankan pentingnya pola pikir terbuka terhadap perubahan, mencontohkan kisah kegagalan beberapa perusahaan besar yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.

“Di masa depan, yang penting bukan dari mana ijazah kita, atau IP kita berapa, tapi kemampuan untuk belajar dan berubah,” ungkapnya.

Tak hanya berbicara dalam konteks personal, Pambudi juga membagikan bagaimana Kapal Api Group berhasil bertahan dan bahkan berkembang di tengah arus perubahan yang cepat. Perusahaan yang dikenal dengan produk kopi hitamnya ini, kini gencar berinovasi dengan meluncurkan berbagai varian rasa, seperti kopi rasa klepon dan kopi susu rasa kurma, yang mendapat sambutan luar biasa di pasar Timur Tengah.

Inovasi ini, lanjutnya, menjadi bukti bahwa Kapal Api tidak hanya menjual produk, tetapi juga membangun relevansi budaya dan pasar global. Pambudi juga menyampaikan nilai-nilai perusahaan yang dapat menjadi teladan, terutama semangat untuk terus belajar dan pentingnya kolaborasi tim.

Mengakhiri sesinya, Pambudi mengajak mahasiswa untuk mengenali kekuatan diri sendiri, tidak takut gagal, dan terus mencoba hingga menemukan jalur karier yang sesuai.

“Hidup itu eksperimen. Seperti mencari pasangan. Tidak mungkin langsung cocok yang pertama. Sama seperti karier. Kita harus coba, gagal, coba lagi, sampai ketemu yang pas,” pungkasnya.