100 Warga Jatinangor Ikuti Medical Check-Up Gratis dan Edukasi Stunting di Masjid Al Jabbar ITB

JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id – Direktorat Kemahasiswaan ITB melalui Tutor Asrama ITB kembali mengggelar pengabdian masyarakat di tahun 2025 ini. Pengabdian ini dilaksanakan pada Minggu (18/5/2025) bertempat di Masjid Al Jabbar Kampus ITB Jatinangor. Pengabdian ini merupakan kolaborasi antara Tutor dan Penghuni Asrama ITB,  Fakultas Kedokteran Maranatha, Kelompok Bakti Sosial Pengusaha Bandung, serta Masjid Al Jabbar Kampus ITB Jatinangor.

Dalam pelaksanaanya, ratusan warga Jatinangor padati halaman masjid Al Jabbar Kampus ITB Jatinangor untuk melakukan medical check - up sekaligus sosialisasi stunting. Total warga yang hadir mencapai 100 orang, 19 penghuni asrama, 36 tutor asrama, 16 mahasiswa kedokteran Fakultas Kristen Maranatha, 3 dokter, dan seorang apoteker.  Kegiatan turut dihadiri oleh Asisten Direktur Kemahasiswaan, Muh. Umar Thoriq, S.T serta Dewan Kemakmuran Masjid Al Jabbar ITB Jatinangor, Mahmud.

Muh. Umar Thoriq menyampaikan bahwasanya kegiatan pengabdian ini merupakan bukti institusi memiliki peran dalam menumbuhkan kepekaan sosial mahasiswa  terhadap masyarakat sekitar melalui kegiatan pengabdian masyarakat.”Asrama bukan hanya bangunan fisik namun juga sebagai tempat belajar bersinergi dan bersosialisasi tidak untuk diri mereka sendiri, tetapi kepada masyarakat juga,” tuturnya

Asrama ITB Jatinangor tidak sekadar menjadi tempat tinggal bagi mahasiswa, tetapi mengusung konsep living and learning community. Melalui konsep ini, penghuni difasilitasi untuk mengembangkan karakter dan kepedulian sosial melalui berbagai program pembinaan yang terstruktur. Salah satu program unggulan adalah pengabdian masyarakat, yang menjadi agenda tahunan yang diinisiasi oleh para tutor asrama untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat di sekitar lingkungan Asrama.

Pengabdian masyarakat ini terbagi kedalam 2 acara besar yaitu medical check - up dan sosialisasi stunting serta menu makan sehat dan seimbang. Medical check - up dilakukan di halaman bawah Masjid Al Jabbar ITB Jatinangor, sementara sosialisasi stunting dilakukan di halaman atas Masjid Al Jabbar ITB Jatinangor. 

Warga yang mengikuti medical check-up berkesempatan untuk melakukan pemeriksaan kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol. Sebelum pemeriksaan, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha terlebih dahulu melakukan wawancara untuk menggali keluhan kesehatan yang dirasakan pasien, disertai dengan pemeriksaan tekanan darah. Setelah itu, pasien dapat berkonsultasi langsung dengan dokter dan memperoleh obat secara gratis sesuai dengan gejala yang dialami.

Sementara itu, kegiatan sosialisasi stunting dipandu oleh para penghuni dan tutor Asrama ITB yang bertindak sebagai fasilitator. Sosialisasi ini terdiri dari tiga sub-kegiatan, yaitu Ini Genting (Ini Tuh Implementasi Cegah Stunting), Ini Menting (Isi Menu Ideal Piringku), dan One Day One Ndog. Fasilitator berperan penting dalam menjelaskan pengertian stunting, ciri-cirinya, serta langkah-langkah pencegahannya. Pada sub-kegiatan Ini Menting, peserta diajak untuk mencintai diri sendiri dengan memperhatikan porsi makan yang tepat dan bergizi seimbang. Sebagai penutup, warga diberikan satu butir telur sebagai simbol kampanye One Day One Ndog dan parcel buah sebagai bentuk ajakan untuk menerapkan pola makan sehat demi mencegah stunting.

Firna, salah satu penghuni Asrama yang berkontribusi dalam kegiatan ini, mengapresiasi kerja panitia dan membagikan kesan positifnya. "Ini adalah kegiatan pengabdian masyarakat pertama yang saya ikuti di Asrama. Saya sangat senang dan bangga bisa ikut berkontribusi. Kakak-kakak panitia yang terlibat juga keren dan penuh semangat dalam menjalankan acara ini," ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, diharapkan semangat kolaboratif antara mahasiswa, tenaga medis, dan masyarakat dapat terus terjalin, serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan pencegahan stunting sejak dini. Pengabdian masyarakat Asrama ITB Jatinangor tahun 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa peran mahasiswa tidak hanya terbatas di dalam ruang kelas, tetapi juga mampu memberikan kontribusi positif bagi lingkungan sekitarnya.