English Language Indonsian Language

Pertamuda Workshop Series #2 : Menciptakan Bisnis yang  Menguntungkan dan Memiliki Dampak Sosial

Kamis, 21 September 2023 - Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id -  Merintis bisnis menjadi sesuatu tantangan yang tidak mudah. Terlebih jika bisnis yang dimulai ingin dikembangkan menjadi lebih besar dengan meraup keuntungan yang besar pula. Namun, ada tingkatan bisnis yang lebih menantang lagi, yakni menciptakan bisnis yang mampu memberi dampak positif bagi sosial kemasyarakatan.

Hal tersebut diungkapkan Founder sekaligus CEO Bizhare, Heinrich Vincent  pada kegiatan Pertamuda Seed and Scale Workshop Series #2 yang diselenggarakan secara daring pada 21 September 2023.  Sebagai investor muda, pria yang akrab disapa Vincent ini mengungkapkan bahwa pada dasarnya sebuah bisnis harus memiliki 2 hal, yakni profit dan social impact. Kedua hal tersebut akan saling mendukung perkembangan bisnis, agar bisnis yang dibangun tidak hanya bermanfaat secara materi juga bagi orang banyak.

“Memiliki social impact itu artinya sebuah bisnis tidak hanya menghasilkan uang atau profit saja tetapi juga mampu berdampak positif bagi Masyarakat. Seperti bisa memberikan solusi dan mengurangi kesenjangan sosial di kalangan Masyarakat. Namun, bisnis pun jangan hanya bermanfaat saja tetapi juga harus menghasilkan keuntungan karena dengan keuntungan tersebutlah maka bisnis itu bisa terus tumbuh dan berkembang di masa depan,” papar Vincent.

Menurutnya, ada 4 langkah yang bisa dilakukan seseorang agar bisnisnya tidak hanya menghasilkan keuntungan saja, tapi juga berdampak sosial. Pertama, saat memilih sebuah bidang bisnis, pastikan terlebih dahulu masalah apa yang ingin diselesaikan. Karena, dengan hal tersebut seorang pebisnis bisa melihat peluang masalah yang bisa diselesaikan seperti apa dan pengembangannya kea rah mana. Ia bahkan menyontohkan, sebanyak lebih dari 50 persen Usaha Menengah, Kecil, dan Mikro (UMKM) terkendala permodalan, padahal profit dari UMKM berdampak lebih dari 60 persen pada GDP negara Indonesia dan bahkan mampu menyerap tenaga kerja hingga 97 persen. Hal ini menjadi peluang bisnis sekaligus menyelesaikan permasalahan bagi pebisnis.

Kedua, saat seseorang menginginkan bisnis yang stabil dan berkelanjutan, maka solusi dari bisnis yang ditawarkan juga harus sesuai. Tidak hanya berfokus pada kelebihan produk bisnis saja tetapi juga produk tersebut apakah sesuai dalam menyelesaikan masalah yang ada. Ketiga, memiliki market size yang jelas. Vincent menekankan semakin pebisnis memahami market size-nya makan peluang keuntungan yang didapatkan akan semakin besar dan dampak sosialnya pun bisa lebih luas. Keempat, saat seseorang memilih bidang bisnis tertentu dengan produk khusus maka pastikan apakah calon custumer rela membayar untuk solusi produk atau jasa yang ditawarkan.

“Pada intinya, bisnis yang suistanability itu bukan hanya soal bisnis yang ada kaitannya dengan lingkunga saja. Tetapi bagaimana secara bisnis itu bisa berkelanjutan dan bisa terus berkembang seiring berjalannya waktu sehingga bisa membawa manfaat seluas-luasnya,” ucapnya

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung