Saat
mendengar kata ‘Harapan’, apa yang ada di pikiranmu? Seringkali orang berpikir
bahwa harapan merupakan sebuah hal yang abstrak. Sebuah angan-angan, sebuah
mimpi untuk mencapai sesuatu. Suatu hal yang akan dipatahkan ketika menghadapi
realitan kehidupan yang seringkali tidak seindah atau semudah yang dibayangkan.
Meski banyak orang berpikir bahwa harapan adalah suatu hal yang kasat mata, apalagi
untuk diteliti secara ilmiah, banyak penelitian yang mulai berkembang untuk
menggali lebih jauh mengenai konsep harapan dan dampaknya kepada seseorang.
Harapan
merupakan daya pemelihara hidup yang berakar pada relasi kita dengan masa
depan. Cara kita memikirkan masa depan, atau cara kita berharap, menentukan
cara kita menjalani kehidupan, dan mempengaruhi kita di saat kini. Bayangkan
jika hari ini kamu memiliki keyakinan bahwa masa depan akan lebih baik, seperti
apa kamu akan menjalani segala aktivitasmu? Bandingkan dengan jika hari ini
kamu memiliki keyakinan bahwa akan ada hal buruk yang menimpamu di masa depan,
apakah kamu akan menjadi bersemangat dalam menjalankan aktivitasmu? Atau justru
rasa cemas yang muncul sehingga semangatmu menjadi hilang? Seringkali keyakinan
akan adanya hal buruk yang akan diperoleh di masa depan akan menimbulkan
perasaan negatif, menurunkan semangat, hingga mengurangi produktivitas
seseorang.
Memikirkan
hal positif mengenai masa depan dapat membangkitkan semangat kita. Namun
demikian, berharap bukan sekedar memikirkan hal-hal yang menyenangkan di masa
depan. Harapan merupakan suatu tindakan yang aktif. Ketika berharap, kita akan
memikirkan masa depan yang kita inginkan dengan disertai dorongan untuk
bertindak. Keyakinan pokok dari orang yang penuh harapan seringkali meliputi
dua hal berikut. Pertama keyakinan bahwa masa depan akan lebih baik daripada
masa kini atau masa sekarang. Kedua, aku punya daya kuasa untuk menciptakannya.
Keyakinan kedua inilah yang akan membedakan harapan dengan angan-angan atau
hanya keinginan belaka. Keyakinan bahwa kitalah yang memiliki daya untuk
membuat masa depan menjadi lebih baik, berarti upaya-upaya kitalah yang
menentukan pencapaian dari masa depan yang kita bayangkan.
Harapan
sendiri merupakan hubungan timbal balik antara tujuan, langkah-langkah untuk
mencapainya, dan motivasi yang akan mendorong kita untuk mencapai tujuan
tersebut. Kalimat kunci yang diungkapkan oleh Rick Snyder, seorang profesor
yang mengembangkan tentang konsep harapan, terkait harapan adalah “Kau bisa
tiba ke sana dari sini”. ‘Ke sana’ merupakan tujuan atau masa depan yang kita
inginkan. ‘Dari sini’ merupakan saat ini yang dalam beberapa hal kurang
diinginkan dibandingkan masa depan yang diinginkan, sehingga membuat kita
bergerak menuju ke masa depan. Dan ‘kau’ adalah dirimu, orang yang akan
menggerakkan dari sini menuju ke sana.
Perlu
diingat bahwa jalan menuju ke masa depan bukanlah sebuah garis lurus yang bebas
hambatan. Akan ada banyak tantangan yang kita hadapi dalam proses mencapai masa
depan yang diinginkan. Orang-orang yang penuh harapan percaya bahwa ada banyak
jalan menuju tujuan yang diinginkan, namun tidak satupun dari jalan tersebut
yang bebas hambatan. Hal inilah yang seringkali menjadi penghambat dalam memunculkan
harapan dalam diri seseorang. Kecenderungan alami manusia adalah ketakutan kita
pada kerugian seringkali lebih besar daripada hasrat kita pada pencapaian.
Ketika kita dihadapkan pada situasi yang penuh ketidakpastian, ada banyak
kemungkinan bahwa nantinya kita akan mengalami kekecewaan, dan akan merasakan
sakit yang tidak mengenakkan. Melawan rasa takut ini menjadi hal utama yang
harus dilakukan untuk membangkitkan harapan. Seperti yang dikatakan oleh Lopez
dalam bukunya yang berjudul ‘Making Hope Happen’, harapan diciptakan sesaat
demi sesaat melalui pilihan sadar kita. Harapan terjadi saat kita menggunakan
pikiran dan perasaan untuk menjinakkan keengganan kita untuk mengalami kerugian
dan dengan aktif mengejar apa yang mungkin. Nah, bagaimana cara kita untuk
membangun harapan di dalam diri kita?
Terdapat
tiga kata kunci terkait harapan yang dapat kita cermati. Pertama adalah tujuan.
Harapan dibangun dari tujuan-tujuan yang paling penting bagi kita, yang terus
menerus kita kunjungin, dan yang memenuhi pikiran kita dengan gambar-gambar
masa depan. Kadang tujuan ini sudah jelas bentuknya, namun terkadang juga masih
sangat samar sehingga perlu kita bentuk perlahan-lahan untuk menjadi gambaran
yang jelas. Untuk membangun tujuan ini, kita bisa mulai dengan membayangkan apa
yang kita inginkan di masa depan. Tidak perlu terlalu jauh, kita bisa mulai
dalam rentang waktu yang singkat terlebih dahulu, misalkan apa yang kita
inginkan esok hari atau seminggu ke depan. Tidak harus hal yang sangat hebat,
tapi seminimal mungkin hal yang menyenangkan yang kita inginkan.
Perlu
diingat ketika kita membuat tujuan, buatlah tujuan dengan realistis, di mana
kemungkinan untuk pencapaiannya berada di level menengah. Tidak terlalu mudah
sehingga tidak memunculkan tantangan bagi diri kita, namun juga tidak terlalu
sulit sehingga kita tidak mungkin mencapainya dalam rentang waktu yang kita
tentukan. Bayangkanlah tujuan tersebut, kemudian gambarkanlah dalam bentuk
tulisan secara spesifik mengenai tujuan yang kita bayangkan.
Kedua adalah
rute. Dalam mencapai tujuan, akan ada banyak cara untuk mencapainya.
Bayangkanlah berbagai rute yang memungkinkan kita untuk mencapai tujuan
tersebut. Tuliskanlah tiga cara yang paling memungkinkan, turunkan dalam bentuk
langkah yang lebih spesifik. Jangan lupa untuk mencantumkan pula berbagai
kemungkinan hambatan yang akan ditemui, dan bagaimana cara kita untuk
menghadapi hambatan tersebut. Orang-orang yang mengembangkan keyakinan penuh
harapan, mereka mengenali banyak strategi untuk bergerak maju menuju tujuan.
Mereka realistis karena mengantisipasi dan membuat rencana untuk menghadapi
kesulitan dan kekecewaan dalam proses mencapai tujuan. Mereka lentur karena
mereka tahu bahwa jika satu rute tertutup, maka akan ada jalan lain yang dapat
mereka lewati.
Ketiga
adalah agensi, yaitu kemampuan untuk memotivasi diri sendiri agar terus
mempertahankan usaha kita dalam mencapai tujuan. Pemikiran tentang masa depan
yang diinginkan, alasan kita menginginkannya, dan gambaran kebahagiaan kita
ketika bisa mencapainya, menjadi energi yang mendorong kita untuk bergerak dan
bertahan dalam menghadapi berbagai tantangan. Beberapa cara dapat kita lakukan
untuk memotivasi diri, seperti dengan mengingat kembali alasan kita memilih
tujuan tersebut, mengingat kembali pengalaman ketika berhasil mencapai tujuan,
dan bahkan menemukan tujuan pengganti ketika tujuan awalmu sudah sangat tidak
memungkinkan untuk kamu capai.
Ketiga hal
ini berhubungan timbal balik dalam memunculkan harapan di dalam diri kita.
Bukanlah proses yang mudah untuk menjalankannya. Terkadang mungkin kita
memiliki semangat yang besar, namun kita tidak menyiapkan langkah-langkah untuk
mencapainya. Terkadang kita memiliki keinginan untuk mencapai sesuatu, namun
sesuatu tersebut belum jelas bentuknya. Terkadang kita menghadapi hambatan yang
mengecewakan dan mematahkan semangat kita, namun kita memiliki kekuatan untuk
membangkitkan diri kita untuk melawan kekecewaan tersebut. Proses membangun
harapan sangatlah panjang dan dipenuhi dengan berbagai ketidakpastian yang
ditawarkan oleh masa depan yang belum kita ketahui. Namun pada akhirnya,
harapan hanyalah sebuah pilihan. Akankah kita melawan ketakutan kita dalam
menghadapi kekecewaan ataukah kita hanya bersikap pasif menerima apa yang dunia
tawarkan. Keputusanmulah yang akan menentukan masa depanmu.
NOMOR DARURAT