EUFORIA MENJADI MAHASISWA

Euforia menyandang status MAHASISWA baru saja dirasakan. Pastinya sangat bangga dan bahagia dapat diterima dikampus ternama sebesar ITB. ITB gitu lho... dapat terpilih menjadi mahasiswa disini itu bukan hal yang mudah. Keberhasilan seperti ini ada kalanya membuat kita lupa, bahwa ini baru permulaan. Setelah kita memasuki perkuliahan itulah perjuangan sesungguhnya. Memasuki pintu gerbang ITB sesulit untuk dapat keluar dengan membawa gelar sarjananya.

Bagaimanapun juga untuk memenangkan peperangan  menurut  Jendral perang  besarnya Tiongkok diperlukan strategi dalam berperang. “barangsiapa mampu menyusun rencana dengan sangat seksama, akurat, dan detail, dia akan memenangkan peperangan..!  Sebaliknya, barang siapa gegabah dan tidak fokus dalam perencanaan, pasti akan kalah dalam perang . (Sun Tzu ).  Ini tidak jauh berbeda dengan kondisi kita sebagai mahasiswa. Diperlukan usaha hingga pada akhirnya kita dapat menyandang gelar sarjana sesuai mimpinya mahasiswa .

Diperlukan strategi dalam mewujudkan mimpi ini. Tentunya sebelum memasuki dunia perkuliahan, pastikan jurusan yang akan di ambil benar-benar sesuai dengan minat dan cita-cita yang diinginkan. Tidak jarang mahasiswa memilih jurusan bukan karena minat dan bakat yang dimiliki. Mereka memilih  lantaran SMA nya sudah memiliki track record universitas dan dijurusan tertentu, dengan pemikiran akan lebih mudah diterima. Atau bisa jadi memilih jurusan atas pertimbangan jurusan yang paling tidak diminati atau tidak populer. Ada lagi jurusan yang diambil bukan pilihan sendiri, melainkan hasil pilihan orangtua atau orang lain.  Hal ini penting untuk diperhatikan karena akan sangat berpengaruh terhadap penyelesaian perkuliahan. Tidak jarang salah satu alasan mahasiswa kehilangan motivasi saat menyelesaikan studi lantaran jurusan yang dijalani bukan menjadi minatnya dan bukan pilihannya. Mahasiswa kesulitan mengikuti perkuliahan dan tidak merasa menyukai  mata kuliah yang diberikan dosen.

 

Menjadi mahasiswa pastinya seru dan menyenangkan. Mengerjakan seabrek tugas yang diberikan dosen, keseruan ketika menulis skripsi menjadi akhir tugas yang harus dituntaskan.  Menikmati ruang kuliah yang berbeda dengan masa SMA, teman-teman yang semakin banyak, memiliki banyak pilihan kegiatan organisasi, isi ransel tak lagi seberat saat SMA,  yang berat dipenuhi tumpuk buku paket,  tentu saja tidak perlu lagi mengunakan seragam putih abu.  Ini semua menjadi dambaan mahasiswa.

Ada banyak impian yang ingin dilakukan pada saat status mahasiswa didapatkan. Hanya saja keinginan ini tampaknya terpaksa tertunda mengingat pandemic Covid masih berlangsung. Kondisi yang belum menentu seperti saat ini mahasiswa perlu menyiapkan diri dan merubah mind set tentang konsep kuliah. Kuliah tidak selamanya diruang kuliah, kuliah bisa dilakukan dimana saja, kuliah tidak melulu mengandalkan penjelasan dosen, kuliah adalah waktunya mahasiswa mandiri dan mengeksplor banyak hal .  sumber belajar sangat terbuka dan gampang untuk diakses. Saat ini kuliah daring mau tidak mau menjadi pilihan.

Disamping pilihan jurusan, menetapkan target kuliah merupakan salah satu hal penting dalam penyelesaian kuliah. Goal yang menjadi tujuan adalah factor yang dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam menjalani perkuliahan. Bagi mahasiswa yang memiliki goal dalam perkuliahannya akan lebih  mudah dalam menyusun rencana studimu dan memaksimal eksekusinya. Dunia perkuliahan menuntut mahasiswa untuk mengikuti semua bagian dari pembelajaran mulai dari menghadiri kelas, mengerjakan tugas, kerja kelompok, presentasi dan mengikuti ujian.

Ketika kita tidak menyukai jurusan yang pilih serta tidak menetapkan target kuliah yang akan dijalani, maka mahasiswa akan rentan mengalami kejenuhan dan kehilangan motivasi saat menjalani masa perkuliahan. Tidak jarang mahasiswa mengalami kegagalan menyelesaikan tugas dan tanggu jawabnya.  Tugas kuliah tidak selesai, jarang hadir dikelas atau bahkan sama sekali tidak menghadiri perkuliaan. Menghilang dari grup seangkatan atau satu jurusan. Semua akses di tutup, sampai dosen atau dosen wali sulit menghubungi.

Ada kalanya bagi mahasiswa yang kehilangan motivasi disebabkan sulit mengikuti perkuliahan, Sulit memahami dan memproses informasi yang disampaikan oleh dosen. Nilai tugas atau ujian dinilai tidak memuaskan.  Mahasiswa ada kalanya  menghadapi kesulitan yang dihadapi dengan cara yang positif. Mencoba belajar dengan yang lain, teman , kakak kelas. Ada juga  yang kehilangan motivasi untuk  melanjutkan studi, kamu akan cenderung mencari hal-hal lain yang dalam jangka panjang malah membuatmu semakin malas untuk melanjutkan studi. Ada kalanya ada mahasiswa yang  mengalihkan kesibukannya lain.  Upaya yang dilakukan cukup positif seperti aktif di organisasi atau bekerja paruh waktu . Hanya saja kesibukan yang dilakukan lebih karena ingin melepas tanggung jawab sebagai mahasiswa. Kegiatan organisasi atau yang lainya bila dilakukan secara berlebihan dan mempengaruhi studi akibatnya akan merugiakn mahasiswa itu sendiri.

Hilangnya motivasi ini acap kali menjadi penyebab awal bagi banyak mahasiswa terlambat untuk menyelesaikan studi mereka di bangku perkuliahan. Tentu saja sebaliknya, mengetahui dan menjaga motivasi akan membuat banyak hal dalam perkuliahan menjadi lebih mudah dan menyenangkan.

Mahasiswa perlu memahami dan menyadari keberadaannya dibangku perkuliahan adalah untuk belajar.  Karenanya mereka harusnya dapat lebih fokus dalam menjalani studimu. Mahasiswa yang memahami kewajiban utamanya tentu akan memahami mana yang menjadei prioritas dan mana yang hanya aktivitas pendukung. Diperlukan komitmen yang tinggi dalam mengerjakan setiap aktivitas perkuliahan yang diberikan.


MARIYUANA S. PSI., PSIKOLOG

© Copyright 2019 Informasi dan Komunikasi Direktorat Kemahasiswaan ITB