English Language Indonsian Language

Studium Generale : Menyambut Era Kereta Cepat Jakarta-Bandung Menuju Transportasi Publik yang Lebih Canggih

Rabu, 20 September 2023 - Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung mamasuki tahap lanjutan dan ditargetkan akan  mulai beroperasi pada bulan Oktober tahun 2023. Proyek yang diklaim sebagai kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut, menjadi titik mulai Indonesia dalam bertransformasi menuju transportasi publik yang lebih canggih.

“Terkait overall progress proyek kereta cepat ini, dari sisi inventasi sudah selesai 100 persen. Sedangkan dari sisi physical baik itu yang project maupun non-project kesiapannya sudah mencapai 97 persen lebih. Lalu mengenai perizinan dari Kementrian Perhubungan RI masih dalam proses karena kami terus melengkapi sertifikasi baik dari sisi sarana prasarana, SDM, keselamatan, dan sebagainya. Kami menargetkan Oktober ini sudah bisa beroprasi,” papar Presiden DIrektur Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi saat menjadi pemateri pada Studium Generale KU, Rabu (20/09/2023). 

Pihaknya memaparkan bahwa proyek KCIC merupakan penanaman modal asing dimana di dalamnya dimiliki sebesar 60 persen oleh dana BUMN Indonesia dan sisanya 40 persen berasal dari dana BUMN Tiongkok.  Di awal proyek ini, pihaknya juga menegaskan bahwa proyek KCIC merupakan Kerjasama anatara pemerintah Indonesia dengan China dimana teknologi kereta cepat China menjadi pilihan Indonesia. Hal ini disebabkan, China sebagai salah satu negara yang memiliki teknologi kereta cepat dan menjadi leader dari HSR teknologi karena sudah beroperasi leih dari 40 ribu kilometer jaringan kereta api cepat. 

Jika dibandingkan dengan kereta cepat milik Jepang, kata Dwiyana, jalur yang suadh dibuat baru sekitar 2600 km. Secara jaringan, teknologi, dan kecepatan, pihaknya mengklaim bahwa kereta cepat miliki China menjadi salah satu yang terbaik di dunia. 

“ Dengan berbagai pertimbangan, justifikasi dan latar belakang yang sudah dipelajari itulah maka wajar jika saat itu pemerintah  memutuskan untuk menerapkan kereta api cepat China diterapkan di Indonesia,” ucapnya. 

Dari progress proyek tersebut, ia menyebutkan, trase proyek kereta cepat Jakarta – Bandung mencapai 142,3 km yang dimulai dari Stasiun Halim hingga Stasiun Tegalluar. Trase tersebut terbagi antara lain jembatan sepnajang 82,7 km, lalu tanah timbunan 42,7 km, terowongan 16,8 km, serta jalan rel 142,3 km. Selain dengan kesiapan infratstruktur yang nyari 100 persen, pemerintah menyakini bahwa proyek KCIC tidak hanya bisa memberikan dampak secara ekonomi namun juga sosial masyarakat. 

Adanya proyek ini dinilai berdampak pada sosial – ekonomi masyarakat. Berdasarkan Kajian Polar UI, pihaknya menyebutkan dampak sosial ekonomi terhadap penyelenggaraan kereta cepat Jakarta-Bandung cukup membawa pengaruh. 

“Berdasarkan Kajian Polar UI, adapun dampak sosial-ekonomi terhadap penyelenggaraan kereta cepat Jakarta-Bandung diantaranya pernurunan angka emisi kendatraan bermotor dan penurunan angka kecelakan. Ini berdampak juga pada sektor lingkungan hidup yang berpengaruh pada  efisiensi dan mobilitas, efisiensi energi dan keselamatan,” pungkasnya. 

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung