Mahasiswa ITB Sabet Juara 2 CHRONICS UGM 2025 Lewat GloVibe, Sarung Tangan Anti-Getaran Berbasis IoT

YOGYAKARTA, kemahasiswaan.itb.ac.id – Inovasi dari tiga mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menorehkan prestasi di tingkat Asia Tenggara melalui Challenge on Product Design and Ergonomics (CHRONICS) 2025, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Universitas Gadjah Mada (HMTI UGM). Final kompetisi berlangsung pada 4–7 September 2025 di Yogyakarta, dan tim ITB meraih Juara 2 berkat GloVibe, sarung tangan anti-getaran berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan pekerja konstruksi.

Tim yang terdiri dari Cindy Nathania (Teknik Industri 2022), Farrell A.K. Adhirajasa (Teknik Industri 2022), dan Francesco Manuel Bertrand Sinaga (Teknik Kimia 2022) merancang GloVibe sebagai solusi inovatif di bidang keselamatan kerja. GloVibe menggunakan Nitrile Butadiene Rubber sebagai material peredam getaran, dilengkapi sensor elektronik, dan terintegrasi dengan Arduino Cloud, sehingga pengawas keselamatan dapat memonitor paparan getaran secara real-time.

Tema CHRONICS 2025, “Elevating Construction Experience through Human-Centered Innovation in Safety and Productivity”, mendorong tim ITB untuk memadukan desain ergonomis, teknologi, dan analisis produk dalam pengembangan GloVibe. Produk ini dirancang tidak hanya agar nyaman digunakan oleh pekerja, tetapi juga mampu menyediakan data yang akurat untuk mendukung pengelolaan keselamatan kerja.

Keberhasilan tim ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin. Cindy dan Farrell bertanggung jawab pada desain produk dan ergonomi, sedangkan Francesco menangani aspek elektronik dan sistem pemantauan. Penguasaan materi dari mata kuliah Perancangan Produk dan Bisnis serta Ekonomi Teknik turut memperkuat pendekatan ilmiah yang mereka terapkan.

Partisipasi mereka dalam ajang CHRONICS 2025 semula ditujukan untuk memenuhi konversi mata kuliah Proyek Rekayasa Interdisiplin (PRI). Namun, dedikasi dan kerja sama yang solid berhasil mengubah proyek akademik tersebut menjadi inovasi yang siap bersaing di tingkat internasional, di bawah bimbingan Gradiyan Budi Pratama, S.T., M.T., M.Sc.

Tahap final menuntut tim untuk menyiapkan proposal lengkap, purwarupa, dan presentasi dalam bahasa Inggris di hadapan dewan juri. Meski menghadapi tantangan signifikan, tim ITB berhasil menunjukkan kemampuan kerja sama dan penerapan ilmu secara menyeluruh, hingga meraih Juara 2.

“Awalnya proyek ini hanya untuk memenuhi tugas kuliah, tetapi kini kami dapat memberikan kontribusi nyata bagi keselamatan pekerja,” ujar Farrell.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa kombinasi kolaborasi lintas bidang dan kreativitas mahasiswa ITB dapat menghasilkan solusi inovatif yang berdampak nyata sekaligus mengharumkan nama institusi di kancah internasional.