BANDUNG, Ditmawa ITB – Permasalahan kesehatan jiwa merupakan hal yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika hal tersebut tidak segera diatasi, maka dikhawatirkan mengarah pada kondisi yang bisa mengancam kehidupan seseorang. Hal tersebut yang melatar belakangi diadakannya Webinar Series #1 Bimbingan Konseling ITB yang digelar pada 10 Oktober 2020 lalu secara daring. Acara yang juga live streaming di channel Youtube Ditmawa ITB tersebut, dilaksanakan juga dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia.
Hadir 3 pembicara utama terbagi dalam 3 sesi seminar, yang merupakan pakar di bidangnya masing-masing, diantaranya dr. Elvine Gunawan, Sp.KJ (Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Melinda 2), dr. Teddy Hidayat, Sp.KJ(K) (Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS Melinda), serta Dr. Henndy Ginting S.Psi,M.Si.Psikolog (Dosen Sekolah Bisnis Manajemen ITB).
Direktur DIrektorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB yang juga menangungi Sub Bidang Bimbingan Konseling ITB, Dr. G. Prasetyo Adhitama M.Sn mengungkapkan webinar ini dilaksanakan dengan tujuan agar ITB khususnya Ditmawa, bisa mendapatkan masukan, khususnya dalam penyempurnaan kebijakan serta pengelolaan dan manajemen untuk mengantisipasi permasalahan mental mahasiswa ITB. Pihaknya ingin mereview persoalan aktual dan mengupdate informasi terkait pengelolaan masalah mental yang sejauh ini berkembang di masyarakat luas.
“Hingga saat ini, ITB berupaya keras untuk bisa memperbaiki sistem, mulai dari indikasi persoalan mental mahasiswa sedini mungkin. Kami menyadari bahwa kami tidak mengembangkan pengetahuan dan kemampuan maupun skill psikologi yang memadai. Maka dengan adanya webinar dari narasumber yang pakar di bidangnya ini, kami berharap bisa belajar banyak hal,” terang Prasetyo.
Ia menyebutkan, dengan hadirnya Bimbingan Konseling dibawah naungan Ditmawa ITB, diharapkan bisa mendapatkan masukan yang banyak dari para pakar. Menurutnya, masukan dann pembahasan dalam webinar ini bisa dijadikan bahan acuan untuk melakukan perbaikan pengelolaan Bimbingan Konseling di ITB.
“Kami terus mengupdate pengetahuan dan informasi di bidang psikologi, mulai dari cara mengurusi pengelolaan dan pengembangan jenis dan sifat persoalan mental. Sehingga, ke depannya, kami dapat melaksanakan tugas ini dengan lebih baik dan sesuai dengan kapasitas yang kami miliki,” tutupnya.