BANDUNG, Ditmawa ITB - Produksi sampah di Indonesia sangat tinggi. Untuk mengurangi dampak dari sampah yang terus meningkat setiap tahunnya ini, maka diperlukan metode pengolahan sampah yang efektif.
Sekelompok mahasiswa ITB yang terdiri dari Safira Salsabillah, Adinda Izma, dan M. Syams Apriandas merancang sebuah enviro start up untuk pengelolaan sampah, yang dinamai Wise Waste. Bisnis ini melayani jasa pengeloaan sampah berdasarkan pada prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Jasa yang diberikan berupa konsultasi penanganan sampah, penangkutan sampah secara rutin, hingga pengolahan sampah.
“Mengingat komposisi sampah organik yang mendominasi sampah di Indonesia, wise waste memberikan solusi pengolahan sampah organik dengan teknologi Black Soldire Fly (BSF). Apabila semua sampah organik dapat terkelola dengan baik di sumber, maka pengolahan sampah dapat menekan anggaran hingga 23-37% persen, dan meningkatkan keefektifan pengelolaan sampah di TPA. Sedangkan untuk sampah anorganik, Wise Waste bekerja sama dengan beberapa pihak swasta lainnya yang dapat mengolah kembali sampah domestik maupun yang menggunakan sampah domestik sebagai bahan baku produksinya,” terang Safira.
Ia menyebutkan,metode yang dijalankan Wise Waste sendiri sudah dilakukan pada beberapa lokasi di Kabupaten Sumedang dan Kota Bandung. Customer yang dilayani juga bervariasi, mulai dari sekolah, rumah makan, hingga apartemen. Dengan produksi sampah yang tidak pernah berhenti setiap harinya dan kesadaran masyarakat tentang kewajiban mengelola sampah secara bijak yang semakin tinggi, peluang bisnis yang dimiliki Wise Waste dinilai cukup besar.
Menurutnya, Wise Waste dapat memberikan dampak baik dari segi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Sistem pengelolaan sampah dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya manajemen sampah mulai dari sumber. Dengan begitu masyarakat akan melakukan pemilahan sampah mandiri di sumber. Sampah yang terpilah dapat memudahkan proses pengolahannya, seperti untuk sampah organik yang mendominasi hingga 60% dapat dikurangi sehingga tumpukan sampah di TPA akan jauh berkurang. Selain itu dengan berkurangnya tumpukan sampah maka peluang sumber penyakit dapat diminimalisir dan terbentuk lingkungan yang lebih nyaman.
Bisnis awal Wise Waste mendapat dukungan dana pada program Program Kewirausahaan Mahasiswa (PMW) 2020. Program tersebut membuka kesempatan mahasiswa untuk mendapatkan pendanaan secara selektif, bagi yang ingin mengembangkan bisnis maupun memulai bisnis barunya. Terbukti, dengan dana yang diberikan, Safira menyebutkan pihaknya bisa menggandeng mitra kerja sama seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, DHL Kabupaten Sumedang, hingga Coca Cola Amatil Indonesia.
“Wise waste ini dirintis pada awal tahun 2019 dan masih berlanjut hingga sekarang. Pada awalnya fokus kami hanya di jasa pengangkutan sampah dan edukasi. Namun seiring waktu layanan dari Wise Waste menambah layanannya karena permintaan dari client. Ke depannya, kami ingin mengembangkan produk olahan sampah dengan skala yang lebih besar, seperti pengolahan sampah dari larva Black Soldier Fly sebagai pakan ternak dan hewan peliharaan,” tutup Safira.