BANDUNG, Ditmawa ITB – Lebih dari 50 dosen wali ITB merangkap konselor bagi mahasiswa ITB di program studi masing-masing. Dosen-dosen tersebut mengikuti Pelatihan Konseling bagi Dosen Wali/Konselor ITB pada 26-30 Juli 2021. Pada kesempatan tersebut, diadakan sebuah pelatihan bertemakan komunikasi dalam konteks konseling, yang bertujuan untuk melatih kemampuan mendengarkan.
“Setiap konselor harus memiliki kemampuan untuk menyimak secara aktif, mahasiswa yang sedang berkonsultasi,” ujar Psikolog Dr. Indun Lestari M.Psi di sela-sela pelatihan (27/7/2021).
Ia menyebutkan, simak aktif merupakan suatu cara yang efektif dalam menanggapi situasi menyimak. Bisa juga diartikan sebagai keterampilan berkomunikasi dalam membantu orang lain memecahkan masalah mereka sendiri. Menurutnya, dalam komunikasi di bidang konseling, tujuannya adalah untuk membantu, agar lawan bicara bisa menyelesaikan masalahnya sendiri, bukan oleh konselor.
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar menjadi penyimak aktif. Diantaranya, melibatkan diri atau merasa terlibat akan kebutuhan-kebutuhan dari pengirim pesan Kemudianl mengambil tanggung jawab secara aktif dalam upaya memahami isi dan perasaan dari apa ayang dikatakan oleh oleh mahasiswa. Lalu, memberikan tanggapan dalam bentuk pernyataan berdasarkan kata-katanya sendiri tentang perasaan apa yang terkandung dalam pesan mahasiswa. Terakhir, yakni memberikan tanggapan dalam bentuk pernyataan berdasarkan kata-kata yang diucapkan sendiri.
“Manfaat dari simak aktif adalah kita belajat melihat apa yang dimaksud seseorang dan bagaimana perasaan orang tersebut terhadap situasi dan masalahnya. Selain itu, simak aktif juga bermanfaat dalam mengomunikasikan pencitraan seseorang dan meningkatkan rasa percaya antara satu sama lain. Hal ini tentu mendorong seseorang menemukan pemecahan dalam masalah,” terang Indun.
Ia menegaskan, dibutuhkan empati dalam mengasah kemampuan menyimak aktif. Hal ini diakui sulit, akan tetapi keterampilan mendengarkan, menyimak secara aktif tetap bisa diasah. Hal ini pula yang menjadi salah satu cara menumbuhkan rasa empati.
Pada kesempatan tersebut, dosen-dosen pun melakukan praktek mendengarkan, dengan metode pembagian kelompok yang terbagi dalam beberapa peran, diantaranya sebagai Observer, Konseli, dan Konselor.