BANDUNG, Ditmawa ITB – Penerimaan terhadap kondisi diri atau self acceptance menjadi hal yang penting dalam kesehatan mental seseorang. Untuk mendukung kesehatan mental para mahasiswanya, ITB melalui Sub Direktorat Bimbingan Konseling, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB bekerjasama dengan Kementrian EPKM KM ITB, menggelar Talkhshow bertajuk “The Power of Self-Acceptance” pada Minggu (7/11/2021) lalu.
Hadir sebagai pembicara, Kepala Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa RS Hasan Sadikin Bandung, Dr.dr.Veranita Pandia, Sp.KJ., M.Kes, dan Psikolog dari Bimbingan Konseling ITB, Dra. Isriana. Penerimaan terhadap kondisi diri adalah salah satu cara penilaian seseorang terhadap dirinya. Hal itu mencakup kelebihan maupun kekurangan pribadi, yang diterima secara ikhlas sebagai sebuah ketidak sempurnaan hidup.
“Self acceptance adalah acara pandang atau persepsi atau penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Bagaimana kelebihan, kekurangan, ide, kretivitas, dan segala hal yang ada pada diri. Hal itu bisa dimulai dari membangun kesadaran atau self awareness terhadap kondisi diri,” ucap Dr. dr. Veranita Pandia, Sp.KJ di sela-sela acara.
Ia mengungkapkan, bahwa setiap manusia pada dasarnya memiliki keunikan tersendiri. Kesadaran akan keunikan diri adalah salah satu poin penting bagi seseorang dalam menyadari dan mengerti bahwa diri kita berbeda dengan lingkungan di sekitar. Bahkan, ia pun menegaskan bahwa mereka yang terlahir dari satu rahim pun bisa memiliki perbedaan. Baginya segala perbedaan yang dimiliki hendaknya disikapi dengan bijak dan diterima dengan baik sebagai suatu ketidaksempurnaan manusia.
Hal senada pun disampaikan oleh Psikolog Bimbingan Konseling ITB, Dra. Isriana. Menurutnya, saat seseorang memiliki pengetahuan yang cukup untuk memahami kondisi dirinya, maka itu akan mempermudah seseorang dalam menganalisis pribadinya saat menghadapi masalah. Selain itu, dengan mengenali kelebihan dan kekurangan diri pun, bisa menjadi peluang untuk melihat potensi yang dimilikinya.
“Ketika kita memiliki self knowledge, kita jadi paham dan pandangan kita benar-benar jelas terhadap karakter pribadi. Kita bisa mengenali seperti apa diri kita, bagaimana kelebihan dan keterbatasan kita. Sehingga kita pun tidak terlalu menekan diri terlalu jauh,” ucapnya.