BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Seiring berkembangnya kegiatan dan kebutuhan organisasi kemahasiswaan (Ormawa) di ITB, maka kebutuhan akan fasilitas pun semakin besar. Untuk menanggapi hal tersebut, Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Kebutuhan dan Masalah Fasilitas Kegiatan Mahasiswa ITB (9/4/2022).
“Mahasiswa dalam berkegiatan tidak terlepas dari kebutuhan fasilitas. Oleh karenanya, ruang belajar menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kapasitas kerja, kolaborasi, dan kreativitas mahasiswa. Hal ini guna menunbuhkan semangat berprestasi dan energi positif mahasiswa, baik dalam kegiatan akademik maupun kemahasiswaan,” terang Direktur Ditmawa ITB, Dr. G.Prasetyo Adhitama.
Sebelum menggelar FGD, tahun 2021 pihaknya telah mengadakan survey terhadap 42 organisasi kemahasiswaan yang ada di ITB terkait dengan kebutuhan fasilitas. Dari survey tersebut didapatkan hasil bahwa masih terdapat 20 persen ormawa yang tidak memiliki ruang sekretariat. Kegiatan ormawa tersebut kebanyakan dilakukan di pelataran teras kampus, lapangan, ruang teater terbuka, atau pun ruang-ruang public lainnya di dalam kampus ITB.
Selain itu, sebagian besar Ormawa sangat membutuhkan sebuah ruangan yang representatif untuk menyimpan alat atau aset organisasi. Pasalnya ruang sekretariat yang ada saat ini, masih dinilai kurang representative. Menurut Prasetyo, sebagian besar Ormawa membutuhkan ruangan khusus untuk menyimpan peralatan.
Dengan kondisi fasilitas yang memerlukan pengembangan, maka pihaknya mengadakan FDG ini dengan tujuan untuk mengidentuifikasikan lagi kebutuhan dan masalah fasilitas yang dibutuhkan Ormawa. Selain itu, pihaknya ingin mengetahui juga ekspektasi tentang fasilitas dan menejemen penggunaan ruangan di lingkungan ITB.
“Hasil yang diharapkan dari diskusi ini adalah tersampaikannya hasil survey yang telah dilakukan. Untuk kemudian hasil tersebut bisa membangun diskusi secara konstruktif mengenai jenis dan karakter fasilitas, manajemen penggunaan ruang, dan menejemen lingkungan. Pada sesi diskusi ini pun dibahas perihal sayembara dan penyusunan masterplan mengenai fasilitas kegiatan mahasiswa,” ucapnya