BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Mahasiswa di tahun pertama perkuliahan biasanya membutuhkan adaptasi yang cukup berat. Pada masa transisi tersebut, tidak jarang mahasiswa mengalami permasalahan seperti akademik, sosilal, culture shock, atau bahkan permasalahan lainnya yang dapat memperngaruhi kondisi Kesehatan mental mereka. Untuk itu, Direktorat Kemahasiswaan ITB melalui Lembaga Bimbingan Konseling menyelenggarakan Psychological First Aid (PFA) ITB 2022 secara luring di Gedung CRCS Kampus ITB Ganesha, pada Sabtu (13/8/2022).
“Pada kegiatan ini, kita semua dibuat untuk bisa mendengar dan realize our depresion. ITB sudah menyediakan dosen dan Bimbingan Konseling bagi mahasiswa dalam menangani masalah yang ada,” papar Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan (WRAM) ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng, saat memberikan sambutan pada PFA ITB 2022.
Ia menyebutkan, perlu dilakukan sebuah pencegahan dalam menjaga kesehatan mental dari mahasiswa ITB. Jika melihat data dari UNICEF,1 dari 3 orang Indonesia, khususnya remaja dan dewasa telah mengalami depresi, UNICEF menyatakan penyebab terjadinya masalah psikis salah satunya disebabkan oleh teknologi. Sehingga pihaknya harus bisa mengatasi masalah tersebut. Dalam hal pelayanan Bimbingan Konseling di ITB, ia mengaku terdapat peningkatan dalam upaya pencegahan dan hidup sehat. Di ITB, mahasiswa bisa melakukan konseling dengan psikolog professional yang disediakan baik itu Kdi ampus Center Timur ITB Ganesha, maupun di ITB Jatinangor Kampus Utama Lt 2, dan di ITB Cirebon Kampus Utama Lantai 2.
“Pada Kegiatan PFA saya harap mahasiswa dapat mengikutinya dengan baik dan ini bisa menjadi bekal untuk kehidupan fisik dan mental semua, kita harus berhati hati dengan perubahan dunia yang ada. Jadikan pegangan karakter AIR (Adaptif, Integrasi, dan Rendah Hati), semoga bisa menjadi pegangan. Mahasiswa dihimbau dapat memanfaatkan kegiatan PFA agar bisa menjadi bekal untuk perkuliahan nanti,”terang Jaka.
Program PFA ITB Tahun 2002 berisi wawasan mengenai langkah awal yang dapat dilakukan untuk membantu diri sendiri dan orang di sekitar yang sedang mengalami masalah yang mempengaruhi mentalnya. Bagi para mahasiswa baru ITB angkatan 2002 diharapkan agar dapat memahami kesehatan mental diri sendiri dan orang di sekitarnya, sehingga para mahasiswa baru dapat mengelola kesehatan mentalnya selama melaksanakan kegiatan akademik maupun non akademik di Kampus ITB.
Adapun tujuan dari program PFA adalah untuk memberikan wawasan kepada mahasiswa baru ITB 2022 mengenai kesehatan mental. Selain itu untuk mengenal langkah awal membantu diri sendiri dan orang di sekitar dari yang sedang mengalami masalah yang memengaruhi mentalnya. Pada kegiatan PFA tersebut mahasiswa diberikan materi perihal pengenalan Gangguan Jiwa beserta jenis-jenisnya, serta mengetahui pertolongan pertama psikologis atau yang dikenal sebagai Psychological First Aid. Materi tersebut dipaparkan oleh dr. Hasrini Rowawi SpKJ(K), MHA dari Graha Atma, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat.