BK ITB, Kesadaran Mahasiswa Soal Kesehatan Mental Menimgkat

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Kesadaran soal pentingnya Kesehatan mental di kalangan mahasiswa semakin meningkat. Hal ini disampaikan oleh Kepala Sub Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa yang menaungi Bimbingan Konseling ITB, Ir. Hendri Syamsudin M.Sc.,Ph.D saat mengawali kegiatan Sosialisasi Hasil Psikotes dan Kesehatan Mental Mahasiswa Baru ITB Angkatan 2021 hari ke-4 secara daring (24/11/2022).

Berdasarkan hasil survey uang dilakukan UNICEF pada tahun 2021 yang menyatakan bahwa 1 diantara 2 pemuda/I di Indonesia mengalami depresi baik dalam tahap ringan, sedang, atau pun berat. Hal ini sejalan dengan temuan yang dilakukan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa di masa pandemi  tahun 2020-2022, bahwa terjadi peningkatan yang cukup signifikan dengan persentase survey sebelumnya dimana 30 persen pemuda di Indonesia mengalami gangguan Kesehatan mental. Dimulai dari rasa kecemasan, depresi hingga bahkan bunuh diri.

“Kami di awal tahun 2021 melakukan survey serupa terhadap mahasiswa ITB di jenjang S1, S2 dan S3. Hasilnya menunjukan bahwa mahasiswa kita memang ada indikasi mengalami gangguan Kesehatan mental dan membutuhkan peran serta bantuan dalam mengatasi hal ini. Jika melihat dari jumlah kunjungan hingga 2022 ini ada lebh dari 1800 kegiatan konseling. Hal ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di satu sisi, hal ini disambut positif artinya mahasiswa kita sudah sadar pentingnya Kesehatan mental mereka dan tahu kemana harus mencari bantuan. Namun di sisi lain, artinya semakin banyak mahasiswa kita yang mengalami indikasi gangguan dan membutuhkan bantuan kita semua,” papar Hendri.