
Fulca Veda
Bandung, ITB Career Center – Ketua Lembaga Kemahasiswaan ITB, Dr. Eng Sandro Mihradi membeberkan hasil Tracer Study Tahun 2018 untuk pertama kalinya pada Studium Generale hari ini, Rabu (16/1) di Aula Barat ITB.
Dalam rangka memperkenalkan mata kuliah Studium Generale KU – 4078 tersebut, Sandro Mihradi mengatakan bahwa pemaparan terkait hasil Tracer Study tahun lalu menjadi penting bagi mahasiswa ITB guna mendapatkan gambaran secara jelas terkait keberhasilan pendidikan tinggi yang diterapkan di ITB.
“Dibawah Lembaga Kemahasiswaan, Divisi Riset ITB Career Center telah melakukan penelitian tracer study sebanyak tujuh kali. Kampus ITB merasa bahwa penelitian ini penting untuk dilakukan secara terus-menerus dengan berbagai inovasi guna mendapatkan feedback (timbal balik, red.) dari lulusan ITB, baik secara akademis maupun non-kurikuler,” ungkapnya.
Dalam kuliah Studium Generale bertajuk “Profil Alumni Muda ITB: Paparan Hasil Tracer Study 2018”, Sandro menjelaskan bahwa sebanyak 3088 responden yang merupakan alumni ITB angkatan 2011 telah berpartisipasi dalam Tracer Study 2018. Melalui hasil Tracer Study ini Divisi Riset ITB Career Center mengolah berbagai data yang dapat menginformasikan rekam jejak mahasiswa ITB terkait profil alumni, lama studi, pekerjaan, persebarannya di dalam maupun luar negeri, hingga penilaiannya terhadap kurikulum dan fasilitas belajar mengajar di ITB.
“Melalui penelitian tersebut, kami mampu menemukan profil alumni-alumni ITB yang terlambat lulus, hingga status pekerjaannya saat ini. Sebanyak 59 alumni misalnya, lulus dalam waktu 7 tahun, kita cari alasannya mengapa. Ternyata ada yang karena alasan khusus, seperti faktor psikologis, sakit, bahkan alasan keuangan. Melalui data dengan berbagai variable tersebut, kami juga berhasil menganalisis masa peralihannya dari dunia kampus ke dunia kerja, berapa lama waktu tunggu alumni ITB mendapat pekerjaan, jenis perusahaan seperti apa yang dilamar, kesesuaian pekerjaan dengan bidang studinya, hingga penghasilan yang diperoleh oleh alumni ITB,” jelasnya.
Amelia, salah satu peserta Studium Generale kelas 08 mengaku terkesima dengan hasil Tracer Study 2018 tersebut. Ia mengungkapkan keingintahuannya terhadap metode pengumpulan data responden setelah lulus yang menurutnya akan sulit dikumpulkan oleh tim peneliti Tracer Study ITB.
“Awalnya saya bingung bagaimana Divisi Riset ITB Career Center mengumpulkan data-data tersebut setelah alumni tersebar dan keluar (lulus, red.) dari ITB. Ternyata Pak Sandro bilang kalau awalnya Tracer Study response ratenya belum stabil masih di 50% karena terkendala data/kontak email responden. Sekarang ternyata proses pengumpulan datanya menggunakan bantuan surveyor dari tiap jurusan sehingga memudahkan para responden untuk mau secara kolektif mengisi kuesioner Tracer Study,” ujarnya. (fv)