
Fulca Veda Bandung, ITB Career Center - Menurut Report User Survey yang dilakukan oleh Divisi Riset ITB Career Center tahun 2018, dari 317 perusahaan yang menjadi responden dalam riset tersebut, 228-nya menganggap bahwa ketepatan porsi
softskills dan
hardskill yang harus dimiliki oleh lulusan ITB merupakan hal yang penting.
Hal ini dibenarkan Arya Prabawa, Product Owner Tokopedia dalam seminarnya bertajuk Tokopedia Product Academy "Competency That Must be Possesed by The Product Manager" di Galeri Arsitektur ITB pada Rabu, (13/2). Alumni IF ITB tahun 2006 ini mengungkapkan bahwa transparansi terkait kebutuhan softskill dan hardskills di dunia kerja masih jarang dibahas di bangku perkuliahan.
"Acara yang membahas tentang kepentingan dan kebutuhan perusahaan itu perlu dikembangkan di ITB. That's why seminar dan workshop seperti ini tuh penting banget, biar mahasiswa dan alumni aware dari awal tentang urgensi meningkatkan softskills dan hardskills untuk dunia kerja nanti. Dulu pas kuliah sih ngerasanya cukup dari himpunan dan tugas kelompok untuk ngasah kompetensi, tapi ternyata butuh dikembangkan lebih jauh," ungkapnya.
Arya menilai bahwa berkarir di salah satu perusahaan teknologi terbesar di Indonesia seperti Tokopedia tentu menjadi impian banyak orang, tak terkecuali mahasiswa ITB. Namun, ketidaktahuan tentang beberapa keahlian dan kompetensi khusus untuk diterima di posisi tertentu menjadi kendala dalam gagalnya proses rekrutmen.
"Banyak yang tidak tahu kombinasi kompetensi yang harus dimiliki untuk posisi tertentu. Misalnya seperti saya sebagai product owner harus kritis, berpikir terstruktur, kuat di team work, komunikasi harus sesuai dengan fungsi yang diajak bicara, punya spirit make things happen, jadi ga terlalu lama kontemplasi dan bisa kompromi. Kadang, itu yang tidak diketahui mahasiswa ITB karena berkutat di bidangnya saja," paparnya.
Berkutat di dunia informatika sejak di ITB tak melulu membuat Arya menjadi seorang software engineer. Setelah berkarir selama beberapa tahun, Arya memutuskan untuk menjadi seorang product owner karena Ia yakin bisa menggunakan teknologi lebih jauh untuk mendekatkan user dan meningkatkan produksi di Tokopedia.
"Saya dari bagian software engineering beralih ke business lalu market researcher dan terakhir sebagai Product Owner di Tokopedia. Setelah beberapa tahun akhirnya saya tahu bahwa menjadi product owner adalah hal yang menantang karena kita bisa kolaborasi dengan seorang tech (teknologis), designer, dan data analyst untuk menciptakan feature tertentu," katanya.
Bekerja disalah satu dari empat startup unicorn di Indonesia, Arya mengatakan bahwa data driven dan kolaborasi ide menjadi salah satu kompetensi yang menurutnya perlu untuk diasah di ITB.
"Tokopedia itu visinya jelas, yakni meratakan ekonomi lewat platform digital, kita ga purely corporate banget, tapi kita cukup strict di visi kita yang impactfull. Ide-ide kita datangnya bottom-up banget, 70% ide datangnya bukan dari manajemen, tapi kita punya koridor dan frameworks-nya sendiri. Nah, di ITB rasanya data driven adalah salah satu yang perlu diasah lagi. Kita harus lebih sering mengkritisi hal di sekitar kita, ada masalah apa solusinya gimana, lebih banyak kolaborasi ide yang lintas disiplin. Latihan jadi bagian dari organisasi di kampus itu sudah lumayan kebentuk kok," ungkapnya. (fv)