
Fulca Veda
Bandung, ITB Career Center - Ada yang berbeda dari penyelenggaraan Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW) ITB tahun ini. Pasalnya, ITB akan secara ketat menyeleksi wirausaha muda pada PMW ITB 2019 untuk dipersiapkan mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang akan diselenggarakan oleh Ristekdikti Belmawa.
Hal ini dibenarkan Ibnu Ubaidillah selaku Pembina PKM ITB pada sosialisasi Program Mahasiswa Wirausaha 2019 di Ruang 9211 Gedung Kuliah Umum ITB, Jumat pekan lalu (8/2). Ia menegaskan bahwa hanya mahasiswa ITB yang belum wisuda hingga Oktober Tahun 2020 yang boleh mengikuti program ini.
"Biasanya kita masih perbolehkan mahasiswa yang jarak wisudanya deket untuk mengikuti PMW. Sekarang kita mulai disiplinkan sejak dari proses seleksinya, kita syaratkan yang boleh ikut hanya mereka yang belum wisuda hingga Oktober atau November 2020, karena kita ingin persiapkan mereka untuk kegiatan PKM dan KBMI. Tidak main-main, tahun ini seleksinya lebih ketat, dari proposalnya, kita lihat ide bisnisnya bisa berjalan atau tidak," tambahnya.
Capaian PMW di ITB
PMW sendiri telah dilaksanakan sebanyak delapan kali sejak tahun 2009 oleh Lembaga Kemahasiswaan ITB. Selain untuk mewujudkan ITB sebagai entrepreneur university, program ini juga digalakkan untuk memfasilitasi mahasiswa ITB yang mempunyai minat berwirausaha dan memulai usaha sejak dini.
Namun faktanya, sesuai temuan Divisi Riset ITB Career Center, pada pelacakan alumni ITB tahun 2018, hanya sekitar 3% atau 95 alumni yang mengikuti program wirausaha ini.
Kepala Seksi Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan LK ITB, Yanti Sukmawati A.Md.,S.Kom. dalam kesempatan yang sama telah mengungkapkan bahwa dana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan PMW tidaklah kecil. Ia menyebutkan, pada PMW tahun sebelumnya (2018) hanya ada 31 kelompok yang lolos dengan total dana sebesar 320 juta rupiah.
Senada dengan hal tersebut, Noviatni Dwi Utami, selaku Employer Services ITB Career Center meyatakan bahwa proses pencairan dana setiap kategori wirausaha akan dipertimbangkan berdasarkan keikutsertaan dari seluruh rangkaian kegiatan PMW.
"Tahun 2019, pendanaan PMW kategori scale up sebesar 15 juta dan kategori start up sebesar 10 juta. Ada beberapa rangkaian kegiatan yang harus diikuti oleh setiap kelompok wirausaha, mulai dari pengiriman proposal, pameran pertama, workshop, pameran kedua, hingga monitoring dan evaluasi. Keikutsertaan semua kegiatan ini akan berpengaruh pada proses pencairan dana PMW. Misalnya, proses penjurian dengan membawa prototype product saat pameran atau kedatangan tim saat workshop berpengaruh pada pencairan dana sebesar 30%, dan lain-lain," ungkapnya.
Kegagalan Usaha Mahasiswa di Ajang PMW
Sesuai report Tracer Study 2018, alasan yang mendominasi keikutsertaan alumni ITB angkatan 2011 dalam program ini sendiri adalah karena ingin belajar wirausaha (73%) dan karena butuh modal bisnis (14%).
Meski begitu, Ibnu Ubaidillah menceritakan bahwa ada beberapa alasan program ini tidak mendapat banyak perhatian mahasiswa ITB.
"PMW masih kurang populer di ITB. Kami sering menemukan usaha yang hanya bergantung pada pendanaan dari PMW saja. Padahal kan orang yang berani terjun ke bisnis harus bisa mencari dana dari manapun agar produknya tetap bisa dikembangkan," tuturnya.
"Selain itu, salah satu alasan kenapa Program Mahasiswa Wirausaha ini sepi peminat adalah karena sulit mengumpulkan orangnya, anggotanya bubar sebelum rangkaian kegiatan beres, atau tidak bisa menyinkronkan anggota yang datang dari berbagai lintas disiplin ilmu," tambahnya.
Tak hanya itu, meski memiliki visi transformasi dari research university ke entrepreneur university, Ubaidillah beranggapan bahwa banyak mahasiswa ITB yang kesulitan menjalankan dan meneruskan usahanya karena ide bisnisnya dinilai tidak feasible.
"Ini head to head saja ya, banyak proposal usaha yang tidak bisa lanjut karena kendala realisasinya. Ada yang memang cuma punya ide saja, riset pasarnya gila-gilaan, tapi prototype pun susah dibikin. Misal kita punya dua jenis usaha IPTEKS, yang satu ide tentang pembuatan robot dan satu lagi tentang nasi fermentasi, ternyata yang berhasil adalah nasi fermentasi. Kita lihat di pameran siapa yang bisa memunculkan prototypenya dengan kurun waktu tertentu, itu yang akan kita beri dana. Ya, kita berharap ide-ide bisnis ini bisa sustain," jelasnya.