
Fulca Veda
Bandung, ITB Career Center - Untuk pertama kalinya, ITB Career Center berhasil mengadakan pertemuan dengan para pengguna (user) alumni ITB bertajuk Workshop Sindikker dan ITB Graduate' User & Company Gathering di Aula Barat ITB, Minggu (27/10/2019).
Sekretaris Lembaga Kemahasiswaan Bidang Pengembangan Karakter ITB, Dr. Eng. Bambang Setiabudi dalam kesempatannya menyatakan apresiasi terhadap kehadiran para pengguna dan perusahaan yang diundang dalam pertemuan tersebut di Aula Barat ITB.
"Kami sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada tamu undangan karena sudah hadir disini. Ini sebenarnya adalah acara yang sangat penting, sebagai feedback bagi ITB maupun user yg mungkin pernah mengisi aplikasi online kami. Nanti akan ada juga sedikit workshop terkait Sistem yang menghubungkan Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja (Sindikker) dari Kemenristekdikti," ungkap Bambang yang juga Direktur ITB Career Center ini.
Sebanyak 32 pengguna alumni ITB dari perusahaan maupun institusi hadir dalam perhelatan ini. Acara yang juga dirangkai dengan kegiatan workshop ini turut menghadirkan Tim Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja (Sindikker) dari Kemenristekdikti.
Meski total pengunjung yang hadir tidak sesuai harapan, Ketua Pengembangan Sindikker dari Kemenristekdikti, Dr. Karnadi tidak menyayangkan hal ini. Menurutnya, yang terpenting adalah ada pertemuan yang mampu mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari industri dan institusi pendidikan.
"Tidak menjadi persoalan bagi kami kalau pertemuan pertama kalinya ini hanya sedikit yang hadir. Yang penting niat kita untuk memajukan bangsa ini dengan menjembatani kebutuhan masyarakat dan anak-anak kita dalam mencari kerja. Untuk website sindikker sendiri saat ini sudah mulai terintegrasi dengan disnaker, karenanya, kami berharap teman-teman (perusahaan, red.) disini mau mengisi data terkair lowongan kerjanya, agar teman-teman mahasiswa bisa dengan mudah menemukan peluang bekerjanya dari sistem Kami," tuturnya.
Lebih jauh, Bambang menilai acara seperti ini perlu untuk dilakukan terus menerus mengingat kurangnya medium yang mempertemukan perusahaan dengan perguruan tinggi di Indonesia. Sehingga tak jarang, banyak gap antara kebutuhan dan kepentingan dari keduabelah pihak yang tidak tersampaikan.
"Berbeda dengan di Indonesia, di Amerika sudah ada asosiasi yang mempertemukan tenaga pendidik dengan usernya. Dengan payung yang telah menaungi kebutuhan keduanya, maka jelas hubungan keduanya akan lebih erat. Sayang, di Indonesia sifatnya masih parsial untuk kebutuhan rekrutmen semata, itu yang menyebabkan penyerapan tenaga kerja gapnya tinggi dengan kompetensi yang dibutuhkan user. Harapannya acara ini bisa dilakukan terus menerus ya, selain untuk mensosialisasikan hasil user survey dari ITB kepada pengguna, kita berharap dunia industri juga bisa memberikan kontribusi lebih bagi Perguruan Tinggi," pungkasnya.