BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Himpunan Mahasiswa Sipil Institut Teknologi Bandung (HMS ITB) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Cintaasih, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Sabtu-Minggu, (21-22/01/2023) lalu. Kegiatan yang dinamakan Sipil Bangun Desa (Sibades) ini berfokus pada upaya pembangunan fasilitas infrastruktur yang dibutuhkan oleh masyarakat di desa lokasi pengabdian. Adapun salah satu infrastuktur yang dibangun dalam program kali ini adalah jalan baru sepanjang 140 meter di Dusun Cigedong Desa Cintaasih.
Pada dasarnya, Sibades ini merupakan salah satu program pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di bawah Departemen Kemasyarakatan HMS ITB dan diintegrasikan dengan Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka. Program ini diinisiasi dan dibuat sebagai perwujudan nyata dalam implementasi Tri Dharma perguruan tinggi. Ketua pelaksana Sibades, I Gusti Putu Agata Wicaksana, menyebutkan bahwa fokus utama kegiatan ini tidak hanya untuk pengabdian kepada masyarakat saja, tetapi juga pada pendidikan dan pengembangan mahasiswa teknik sipil ITB.
”Sibades adalah proyek kemasyarakatan Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) ITB yang diadakan untuk meningkatkan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat dan mampu menghasilkan karya ketekniksipilan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat dan pembelajaran mahasiswa sekaligus mencapai kewajiban mahasiswa dalam Tri Dharma perguruan tinggi,” jelas Putu dalam ketika ditemui oleh Tim Reporter Ditmawa ITB.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, proyek pembangunan jalan dalam Program Sibades ini telah dimulai sejak Mei 2022. Pada tahap awal, sejumlah pengurus Sibades melakukan kegiatan surveying dan pengumpulan data dalam rangka mencari kemungkinan permasalahan yang akan Sibades selesaikan dari berbagai daerah. Tim Sibades bersama anggota himpunan merumuskan bahwa permasalahan yang penting untuk diatasi adalah kerusakan infrastruktur jalan di Dusun Cigedong.
”Setelah tim Sibades HMS yang tergabung dalam 5 divisi ini mengadakan survei dan pengumpulan data, kami melihat bahwa permasalahan kerusakan jalan di Dusun Cigedong perlu segera diatasi karena kerugian dari masalah ini cukup besar. Jika dihitung, nilai kerugiannya bisa mencapai 155 juta per tahunnya,” ucapnya.
Kemudian, Putu menyebutkan bahwa jenis perkerasan yang digunakan adalah Jointed Plain Concrete Pavement yang dibimbing langsung oleh ahli Rekayasa Transportasi, Dr. Harmein Rahman, S.T, M.T. Pemilihan jenis perkerasan ini disesuaikan dengan kondisi tanah dan lalu lintas kendaraan di dusun tersebut. Akhirnya, mulai November 2022, proses pembangunan dimulai dan dalam prosesnya, HMS ITB melakukan kerja sama dengan masyarakat setempat sehingga pekerjaan ini dilakukan seluruhnya dengan gotong-royong mahasiswa – masyarakat, tanpa pekerja tambahan.
”Selama proses pembangunan, kami bersyukur bahwa masyarakat di sekitar Desa Cintaasih ini memiliki sikap yang sangat suportif. Dengan sukarela, mereka menawarkan kerja sama dengan kami untuk membangun jalan baru ini, sehingga sama sekali tidak ada biaya untuk pekerja” jelasnya.
Di akhir sesi wawancara, Putu menyebutkan bahwa mahasiwa itu seharusnya tidak merasa lebih hebat atau lebih tinggi dari masyarakat. Dengan keilmuan yang kita punya, ia harap mahasiswa bisa kembali ke masyarakat untuk memberikan manfaat di sana. Kemudian, ia juga menyebutkan, semoga perguruan tinggi di Indonesia bisa selalu mendukung program kemahasiwaan yang berbasias pengabdian mayarakat agar permasalahan yang terjadi di daerah-daerah terpencil Indonesia bisa diatasi.