BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Himpunan Mahasiswa Kimia ‘AMISCA’ Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan acara ATOMIC ‘Expo Chemistry’ 2023 pada Minggu, (26/02/2023) lalu. Bertempat di Lapangan Gedung Campus Center (CC) Timur Kampus Ganesha, kegiatan ini merupakan puncak acara dari rangkaian OKTAN 2023 yang telah dilaksanakan sejak Oktober 2022.
Ketua OKTAN 2023, Bimo (Kimia 19), menjelaskan bahwa tema yang dibawakan tahun ini adalah “Chemistry and its Role for Sustainable Energy”. Ia menyebutkan, latar belakang pemilihan tema ini adalah karena adanya harapan untuk para peserta OKTAN 2023 yang mampu terampil memberikan inovasi dalam mengatasi tantangan krisis energi di planet Bumi. Harapannya, ide-ide yang muncul di rangkaian acara ini mampu memberikan solusi permasalahan energi berkelanjutan di masa depan sehingga pemenuhan energi global dapat terpenuhi.
”Tahun lalu, kita sama-sama menyaksikan bagaimana fenomena kelangkaan energi banyak memengaruhi kehidupan manusia. Naiknya harga BBM adalah salah satu masalah yang mungkin muncul jika penggunaan energi berkelanjutan ini tidak segera diterapkan. Untuk itu, OKTAN 2023 ini hadir dengan tema konservasi energi dengan harapan berikan ide baru guna minimalkan masalah-masalah itu semua,” jelas Bimo saat ditemua oleh Reporter Ditmawa ITB.
Mahasiswa asal Bandung ini menambahkan bahwa mata acara yang diselenggarakan oleh OKTAN 2023 ini di antaranya: (1) Isoterm yang merupakan ajang kompetisi karya ilmiah inovatif guna salurkan ide-ide cermelang berkaitan dengan tema energi; (2) Crystal yang merupakan acara perlombaan olimpiade kimia nasional bagi siswa-siswi SMA/sederajat di Indonesia; dan (3) Atomic yang merupakan kegiatan pameran karya hasil massa AMISCA dan peserta lomba Isoterm.
Lebih lanjut, OKTAN 2023 juga menyelenggarakan Workshop Nasional Spesial Hari Guru bertajuk ”Penyelarasan Materi Kimia Esensial di SMA serta Pentingnya Praktikum Kimia sebagai Penunjang Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka” pada November 2022. Acara ini digelar dengan mengundang dosen-dosen prodi Kimia ITB sebagai pematerinya, yaitu Drs. Muhammad Abdulkadir Martoprawiro, M.S, Ph.D., dan Dr. Muhammad Yudhistira Azis, M.Si.
”Kami menyadari bahwa peran guru itu sangat penting dalam memberikan pemahaman yang komprehensif bagi siswa SMA. Untuk itu, pelatihan guru berbasis workshop ini kami adakan dengan harapan mampu berikan insigh baru bagi guru-guru kimia di Indonesia agar bisa memberikan metode pengajaran yang lebih baik kedepannya,” jelas Bimo.
Di akhir sesi wawancara, Bimo mengatakan bahwa ia berharap semoga para siswa SMA dan mahasiswa yang menjadi peserta acara ini mampu mencapai tujuannya dalam mendalami pemahaman ilmu kimia sehingga di masa depan mereka bisa mengaplikasikan ilmu-ilmu tersebut dalam perumusan solusi-solusi permasalahan yang ada di Indonesia, salah satunya energi keberlanjutan.