BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - Dua tim mahasiswa asal prodi Teknik Telekomunikasi dari Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB raih gelar penghargaan juara 2 Network Track dan juara 3 Cloud Track dalam ajang Huawei ICT Competition tingkat regional Asia Pasifik pada (16/03/2023) lalu. Tim yang masing-masing beranggotakan 3 orang ini merupakan perwakilan Indonesia di tingkat Asia Pasifik setelah sebelumnya berhasil memenangkan kejuaran yang sama di tahap nasional. Adapun nama-nama yang bergabung dalam dua tim ini adalah sebagai berikut.
Tim Cloud Track: Muhammad Hilmi Fawwaz, Faris Hasim Syauqi, dan Larastya Devindira Hasnaa.
Tim Network Track: Muhammad Iqbal Arrachman, Nissha Kinaya Maureen Sibayak, dan Faishal Zharfan.
Mengenai Huawei Competition ICT 2023, ajang kompetisi ini merupakan perhelatan lomba tahunan yang diadakan oleh Huawei untuk mendukung peningkatan dan pengembangan standar talenta digital dunia sekaligus mengenalkan model-model teknologi terbaru demi membangun masa depan digital yang kuat di seluruh kawasan dunia. Adapun peserta yang mengikuti kompetisi di kawasan regional ini berasal dari 10 negara Asia Pasifik dengan total jumlah tim sebanyak 19 buah.
Salah satu anggota tim, Nisha Kinaya Maureen Sibayak, menjelaskan bahwa tahapan yang mereka lalui selama mengikuti perlombaan ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu written exam dan lab exam. Pada tahap written exam, mereka diberikan tantangan untuk menjawab soal selama 1 jam. Kemudian, perlombaan dilanjutkan dengan lab exam yang dilaksanakan selama 4 jam. Untuk bagian ini, para peserta diberikan perintah untuk mengerjakan soal yang diberikan menggunakan software simulator bernama eNSP.
”Di tahap exam lab, kami diminta mengerjakan soal yang mengharuskan para peserta mampu memberikan IP address ke STA (laptop, PC) secara otomatis sehingga semua device yang ada bisa komunikasi satu sama lain. Saat pengerjaan, beruntungnya kelompok kami berhasil menyelesaikan masalah ini walaupun tidak sempurna,” jelas Nisha saat wawancara bersama tim Reporter Ditmawa ITB.
Anggota tim lainnya, Muhammad Iqbal Arrachman, menyebutkan bahwa salah satu tantangan yang mereka hadapi dalam ajang kompetisi adalah adanya materi-materi perlombaan yang tidak diajarkan di perkuliahan, salah satunya cara mengoperasikan layanan huawei. Namun, persoalan tersebut pada akhirnya tidak menjadi suatu hambatan yang begitu besar karena selama proses persiapan mereka banyak mengikuti pelatihan-pelatihan yang disediakan oleh pihak STEI untuk mempersiapkan ajang kompetisi ini.
”Selama persiapan, tim kami banyak dibimbing secara intensif oleh STEI dengan cara mengikuti berbagai program pelatihan dan pengembangan keterampilan teknis yang memang disediakan oleh staf ahli STEI sehingga permasalahan yang ada menjadi tidak rumit,” jelas Iqbal.
Di akhir sesi wawancara, salah satu kunci sukses dalam setiap ajang lomba yang tim mereka sampaikan adalah berani eksplorasi dan kerjasama tim. Dengan bersikap proaktif bertanya dan mencari tahu seputar lomba yang mereka ikuti, peluang keberhasilan untuk menjuarai perlombaan bisa meningkat. Apalagi dengan dukungan kerja sama tim yang memadai, angan untuk memenangkan kompetisi apapun dapat menjadi kenyataan seiring berjalannya waktu.