English Language Indonsian Language

Studium Generale ITB : Memahami Peluang dan Tantangan dari Digitalisasi Perbankan di Indonesia

Jumat, 07 April 2023 | Reporter : Satria Octavianus Nababan | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - Semakin berkembangnya teknologi, digitalisasi merupakan hal yang digencarkan hampir di segala sektor, tak terkecuali sektor perbankan. Terdapat peluang dan juga tantangan yang menjadi dampak dari digitalisasi tersebut.

Pada Studium Generale ITB yang diadakan pada Rabu, (5/4/2023) mengangkat topik terkait digitalisasi perbankan dan membahas peluang serta tantangan yang menyertai hal tersebut. Studium Generale ini dilangsungkan secara daring melalui zoom meeting dan kanal YouTube ITB yang menghadirkan Dr. Aviliani, S.E., M.Si. sebagai narasumber yang merupakan seorang Komisaris pada PT. Allo Bank Indonesia Tbk.

Direktur Kemahasiswaan ITB, Dr. G. Prasetyo Adhitama, S,Sn., M.Sn. dalam sambutannya mengatakan bahwa diskusi terkait digitalisasi perbankan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan bermanfaat, tidak hanya untuk menambah knowledge tetapi juga akan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari, terlebih lagi belakangan terdapat beberapa kasus terkait pinjaman online yang menjadi bukti terjadinya gap di masyarakat terkait minimnya literasi keuangan. 

Secara umum, terdapat 3 pelaku ekonomi dalam keberjalanan suatu bisnis yaitu government, businessman dan masyarakat. Setiap pelaku memiliki tugasnya masing-masing, businessman akan mengambil input seperti mempekerjakan masyarakat dan timbal baliknya adalah upah, sehingga apabila pengusaha tersebut tidak melakukan ekspansi maka banyak tenaga kerja yang tidak terserap dan meningkatkan angka pengangguran. Pengusaha mendapat keuntungan dari hasil penjualan barang dan jasa kepada masyarakat, dan ditengah-tengah perputaran ini terdapat pemerintah yang menarik pajak untuk dikembalikan lagi dalam bentuk public goods, dalam hal ini, digitalisasi dapat mendisrupsi ketenagakerjaan.

“Digital tanpa ekosistem akan susah, karena saat ini masyarakat sudah semakin smart dan gak mau repot, sehingga kalau perlu satu rekening bisa buat banyak hal, dan hal ini menjadi tantangan terhadap bank digital untuk meningkatkan pelayanan agar masyarakatnya tidak pindah.” pungkas Dr. Aviliani. Adanya pandemi sejak 2019 mempercepat peningkatan digitalisasi di Indonesia, yang mana e-commerce memiliki peningkatan paling significant pada angka 20%, dan diprediksi peningkatan akan terus terjadi hingga 2030. Tantangan dari hal ini yaitu arah tenaga kerja yang akan semakin banyak digantikan oleh digital dan AI.

Saat ini penggunaan produk digital sudah sangat tinggi terutama dalam transaksi keuangan, sehingga tantangan terkait cyber security yaitu dalam hal regulasi dan pembangunan infrastruktur.  “Era sekarang tuh tidak ada lagi era persaingan, yang ada eranya berekosistem, win-win solution di antara bagian dari ekosistem, jadi nanti ada sharing cost dan sharing revenue. Kedepan bisnis akan berkembang sekali dibanding teori-teori jaman dulu” ucap Dr. Aviliani.

Digitalisasi berbicara tentang instrumen atau alat bukan transaksinya sehingga yang dibutuhkan adalah sektorialnya, yang sering terlupa yaitu mengembangkan manufaktur dan sektor jasanya.

“Temen-temen dari ITB, saya pikir malah justru lebih cepat memahami dan logikanya lebih jalan. Sektor yang berkembang ke depan itu berbasis teknologi, justru ITB akan semakin banyak kontribusinya karena sekarang baik sektor non-keuangan pun sudah menggunakan teknologi.” ucap Dr. Aviliani.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung