English Language Indonsian Language

Adakan Stress Theory Bootcamp Batch 1, Mahasiswa ITB Dikenalkan Cara Manajemen Stress di Dunia Perkuliahan

Minggu, 13 Agustus 2023 | Reporter : Nur Rama Adamas | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan-itb.ac.id — Kondisi stress kerap dihindari lantaran dianggap sebagai sesuatu yang selalu berdampak negatif, padahal tidak selalu demikian. Padahal, sress diyakini merupakan respon adaptif terhadap situasi yang dianggap menantang atau mengancam kesejahteraan seseorang. Rrespon tersebuti dapat dibagi menjadi dua, yaitu eustress dan disstress.

”Perlu dipahami bahwa eustress dan disstress itu berbeda. Perbedaannya cukup jelas. Mari kita contohkan dengan peristiwa dimana ada seseorang yang terlambat datang ke kelas saat kuliah. Jika mahasiswa ini mengupayakan untuk lari dengan tujuan agar bisa datang tepat waktu, maka ditahap ini mahasiswa ini sedang berada di tahap eustress. Namun, jika kondisinya mahasiswa itu akhirnya memutuskan untuk tidak berangkat karena stress yang dialami, maka situasi itu telah masuk ke tahap disstress,” jelas Dra. Muchlisah selaku pembicara "Stress Theory Bootcamp 1"  yang diadakan belum lama ini. 

Ia menyebutkan bahwa salah satu cara atasi stress itu adalah dengan mengondisikan pemikiran agar hal-hal negatif yang bermunculan di dalam pikiran itu menghilan. Ia menegaskan, penyebab utama stress ini hadir itu adalah karena adanya pikiran-pikiran negatif yang menyebabkan otak stress dan berpengaruh pada ketidaknyamanan perilaku manusia.

”Saat mulai stress, biasanya tubuh akan mulai bergetar dan menunjukkan respon yang tidak nyaman. Adapun hal yang harus dilakukan adalah mengambil jeda dari kesadaran itu dan biarkan tubuh rileks sehingga bisa merasakan kenyamanan. Hal ini menjadi penting mengingat dengan metode ini pikiran negaitf akan berangsur-angsur menghilang dan kondisi stress itu akan jauh lebih mudah untuk dikendalikan,” jelas Dra. Muchlisah.

Pada sesi selanjutnya, Fernando dan Nathalie membagikan beberapa tips menarik yang mereka lakukan dalam penanganan stress yang biasa mereka alami. Mahasiswa yang meraih gelar mahasiswa berprestasi ini menceritakan bahwa sebagai sesama mahasiswa, pengalaman-pengalaman stress yang mereka hadapi bisa jadi bersinggungan. Salah satu hal menarik yang biasanya Nathalie lakukan dalam menangani stress ini adalah dengan memahami dan mengaplikasikan filosifi stoicism.

”Biasanya dalam menangani stress, saya selalu berusaha menempatkan fokus dalam hal-hal yang bisa dikontrol. Ini merupakan filosofi yang saya pelajari berdasarkan hal-hal yang telah dialami. Sebagai contoh, misal hal-hal yang bisa saya kontrol itu adalah emosi dan perilaku saya. Dengan hal ini, pemikiran kita bisa menjadi lebih fokus untuk mencapai hal yang menjadi goals kita dan kondisi stress yang terjadi pun bisa diminimalkan,” jelas Nathalie.

Kegiatan Stress Theory Bootcamp 1 yang diadakan secara daring tersebut merupakan bentuk kolaborasi Ditmawa ITB dengan Pendamping Sebaya Bimbingan Konseling ITB dan Ganesha Mental Care dengan pembicara yang diundangnya adalah Dra. Muchlisah Noor Pakpahan selaku Psikolog Klinis BK ITB, Fernando Donovan selaku Mapres Psikologi UI 2023, dan Nathalie Maura Soetopo selaku Mapres ITB 2023. Adapun tema yang dibawakan acara ini adalah ”Navigating Stress in University Student”.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung