JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui kolaborasi antara Direktorat Kemahasiswaan ITB, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat, Pendamping Sebaya ITB, dan Tim Duta Ditmawa ITB telah sukses mengadakan kegiatan Psychological First Aid (PFA) 2023 terhadap para orang tua mahasiswa. Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid pada Rabu, (16/8/2023) di Ruang Auditorium, GKU 2 Lt. 3, Kampus ITB Jatinangor.
Kepala Subdirektorat Kesejahteraan Mahasiswa ITB, Ir. Hendri Syamsudin, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini ITB memiliki lebih kurang 14 psikolog profesional yang sengaja diminta untuk membantu mahasiswa ITB baik sarjana maupun pascasarjana. Disampaikan juga, bahwa dari data beberapa tahun terakhir terjadi trend peningkatan jumlah mahasiswa yang datang ke bimbingan konseling, “tapi ini kami melihat dari sisi positif, bahwa anak-anak kita mahasiswa ITB saat ini sudah paham akan pentingnya kesehatan mental dan juga mengetahui bahwa di ITB terdapat profesional yang bisa membantu kesehatan mental mereka,” ucap Hendri.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Keperawatan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, Komaryati, S.Kep.,Ners menjelaskan bahwa tujuan dari sesi orang tua ini untuk menciptakan lingkungan yang aman baik dirumah maupun sekitar lingkungan, penuh kasih sayang dirumah, anaknya merasa diterima dan dihargai, dapat mendengarkan dengan rasa empati, memperhatikan perubahan perilaku atau tanda-tanda kesulitan mental pada anak serta memberikan perhatian yang tepat terhadap kebutuhan emosional maupun psikologis anak, terutama saat anak melalui masa adaptasi di lingkungan akademik yang baru.
Kegiatan ini diisi oleh empat narasumber profesional dari RS Jiwa Provinsi Jawa Barat. Pemaparan pertama dipaparkan oleh dr. Fransisca Nungki Triandari, Sp.KJ yang memberikan pemaparan tentang pengenalan dan deteksi dini gangguan jiwa bagi orang tua. Materi ini menjadi sangat penting, karena orang tua yang merupakan orang terdekat dari mahasiswa harus memiliki pengetahuan akan gejala gangguan jiwa untuk dapat mengambil langkah yang tepat dalam menanganinya dikemudian hari.
Pemaparan dilanjutkan oleh Dra. Lismainar, M.Pd, Psikolog terkait pola pengasuhan yang tepat dalam upaya pencegahan gangguan jiwa. Dijelaskan bahwa pola asuh remaja merupakan suatu proses untuk meningkatkan dan mendukung perkembangan fisik, sosial, finansial dan intelektual seorang anak dimasa depan. “Terkadang kita tidak sadar, tuntutan dan harapan kita terlalu tinggi pada anak, apalagi pada saat kita melihat anak-anak kita berprestasi,tanpa kita sadari di alam bawah sadar kita ingin terus menge-push agar anak kita selalu jadi juara, selalu jadi yang terbaik padahal bisa jadi itu menjadi beban tersendiri bagi anak,” pungkas Dra. Lismainar.
Lebih lanjut, terdapat pemaparan tentang Psychological First Aid (PFA) di dalam lingkup keluarga, yang dibawakan oleh Dra. Resmi Prasetyani, Psikolog. Ia menekankan bahwa pentingnya memberikan Dukungan Psikologi Awal (DPA) terhadap anak untuk dapat membantu mencegah dampak yang lebih buruk dan memberikan peluang bagi orang tua untuk mengembangkan pengetahuan menghadapi situasi sulit.
Materi terakhir dibawakan oleh Winda Ratna Wulan terkait intervensi Psychological First Aid (PFA). Pada intinya, Intervensi PFA merupakan gerakan-gerakan sederhana yang menjadi terapi ketika kita sedang menghadapi depresi, yang mana gerakannya sangat mudah dan dapat dilakukan seorang diri. Windah membagikan 5 gerakan intervensi yang dianggap cukup efektif diantaranya, butterfly hug, hipnotis 5 jari, tought stopping, forgiveness therapy, dan relaksasi otot progresif.
Kegiatan Psychological First Aid (PFA) ITB 2023 ini telah memberikan wawasan yang berharga kepada para orang tua mahasiswa ITB dalam mendukung kesehatan mental anak-anak mereka. Dengan kolaborasi antar lembaga, ITB terus berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan mental seluruh civitas kampusnya.
Gedung Campus Center Barat Lantai 1
Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi
Kec. Coblong, Kota Bandung 40132
Phone: (022) 2504814
