English Language Indonsian Language

Buat Artificial Intellegent (AI) Dalam Bidang Legal Bernama Provisor, Tim Heistag ITB Raih Juara 2 Ajang Alibaba Cloud GenAI Hackahthon 2023

Senin, 25 September 2023 | Reporter : Nur Rama Adamas | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang beranggotakan Arjun Sumarlan (TF'14), Cintya Nursyifa (BE'14) dan Azmi Alfatih Shalahuddin (IF'20) berhasil meraih posisi juara kedua pada ajang Alibaba Cloud GenAl Hackahthon 2023. Lomba yang bertemakan Generative Al ini diadakan oleh Alibaba Cloud dan berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan lainnya. Adapun sub tema dari Generative Al yang dapat dipilih oleh peserta adalah risk management, legal, dan CRM.

Saat ditemui oleh Tim Media Ditmawa ITB, tim yang bernama Heistag ini menjelaskan bahwa Generative AI merupakan salah satu jenis AI yang akan berguna untuk menghasilkan sesuatu sebagai outputnya seperti teks, gambar, analisis, dokumen, dan sebagainya. Adapun tema yang mereka pilih dalam lomba ini adalah legal.

"Permasalahan yang ingin kami coba selesaikan dalam lomba ini adalah banyaknya Start-Up yang masih kesulitan dalam urusan legal, seperti perjanjian kerjasama dengan vendor, investor, dan lain sebagainya. Kesulitan yang mereka hadapi itu utamanya bersumber dari biaya yang dibutuhkan untuk menyewa tim legal itu cukup mahal. Padahal, urusan ini adalah hal kritis yang harus dipastikan ada dan dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani dengan baik,” jelas Arjun.

Selanjutnya, salah satu anggota tim, Cintya menjelaskan bahwa solusi yang mereka tawarkan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan membuat AI bernama Personalized Legal AI Advisor (Provisor) yang memiliki 4 fitur utama dalam upaya membantu menyelesaikan permasalahan Start-Up dalam bidang legal.

“Fitur yang kami miliki dalam AI ini adalah advisor, legal document analyze, document generator, dan document comparator. Sederhananya, dengan bantuan AI kami, perusahaan rintisan dapat memiliki Legal Chatbot Personal yang dapat menjawab permasalahan legal sesuai dengan bidang perusahaan tersebut,” ungkap Cintya.

Lebih lanjut, Cintya mengungkapkan bahwa proses yang mereka lalui dalam lomba ini terdiri dari 3 tahap, yaitu seleksi bagian pertama dan kedua yang dilakukan pada masing-masing regional, hingga akhirnya dilanjutkan dengan babak final yang dilakukan secara terpusat dengan menghadirkan 1 pemenang dari masing-masing regional.

"Proses awal yang kami lakukan dalam lomba ini adalah brainstorming. Di tahap ini kami mencoba mengumpulkan seluruh ide dari seluruh anggota tim dan berusaha memilih ide terbaik untuk dilanjutkan pada tahapan User Validation. Di tahap ini, kami melakukan survei terhadap calon user terkait dengan ide dan produk yang kami tawarkan sebelum akhirnya kami membuat produk AI-nya. Kemudian, di tahap akhir, kami melakukan penyusunan pitchdeck dan terus memperbaiki produk yang kami buat sambil melewati tahap menuju final,” tutur Cintya.

Dalam menghadapi kompetisi ini, anggota tim lain, Azmi Alfatih menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi mereka dengan salah satunya adalah berkaitan dengan waktu dan kesulitan mereka dalam berkumpul secara luring.

"Tantangan yang kami rasakan adalah ketika itu tim kami tidak bisa sepenuhnya berkumpul luring karena terdapat anggota yang masih ada kewajiban di luar kota seperti KP, acara keluarga, dan lainnya. Cara mengatasinya, ketika itu ialah dengan tetap melakukan diskusi dan persiapan tim dengan metode daring. Selain itu, kami juga melakukan diskusi di grup untuk mempersiapkan lomba ini secara lebih optimal,” pungkas Azmi.

 

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung