BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Forum Mahasiswa KIP-K (FMK) ITB kembali mengadakan acara Bincang Ditmawa di Gedung Kuliah Umum (GKU) Timur pada Minggu, (10/09/23) lalu. Digelar secara hybrid untuk lokasi Kampus Jatinangor dan Cirebon, acara ini turut mengundang Direktur Ditmawa ITB, Dr. G. Prasetyo Adhitama, M.Sn., dan jajarannya, yaitu Dr. Hendri Syamsudin, Ph.D., selaku Kasubdit Bidang Kesejahteraan Mahasiswa dan Nenden Rina Ratnakomala S.T., M.T., selaku Kasubdit Bidang Beasiswa.
Secara umum, Bincang Ditmawa merupakan program yang diinisiasi oleh FMK ITB dalam rangka memberikan ruang interaksi dua arah antara mahasiswa penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K) dan Ditmawa ITB agar bisa bertanya lebih lanjut terkait kebijakan-kebijakan Direktorat Kemahasiswaan ITB mengenai beasiswa.
Salah satu bagian yang menjadi highlight utama dalam acara ini adalah perihal penjelasan detail skema penerimaan beasiswa KIP-K di ITB. Materi yang disampaikan secara langsung oleh Nenden Rina Ratnakomala, S.T., M.T, memberikan gambaran beberapa kebijakan yang diterapkan oleh ITB berkaitan dengan hak dan kewajiban seorang penerima beasiswa KIP-K. Selain itu, ia juga turut menjelaskan beberapa mekanisme penyeleksian yang dilakukan oleh ITB terhadap penerima beasiswa ini.
“Beasiswa KIP-K ini pada dasarnya merupakan salah satu program yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka meningkatkan aksesibilitas masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam sisi ekonomi. Tentunya, ini adalah niat baik yang harus kita upayakan bersama agar bisa tercapai. Untuk itu, ITB selalu berusaha memberikan dukungan positif dengan berusaha menyeleksi mahasiswa penerima beasiswa ini agar bisa tepat sasaran dan sesuai peraturan yang ditetapkan,” ungkap Nenden.
Senada dengan ungkapan tersebut, Direktur Kemahasiswaan ITB, G. Prasetyo Adhitama memberikan pengingat kepada seluruh mahasiswa penerima beasiswa agar bisa memanfaatkan beasiswa yang diberikan dengan sebaik-baiknya. Menurutnya, tanggung jawab yang mereka dapatkan tidak hanya berhubungan dengan dirinya sendiri, tetapi juga dengan masyarakat. Oleh karena itu, harapan untuk bisa memberikan kontribusi positif setelah lulus adalah salah satu hal yang diharapkan bisa dilakukan oleh mahasiswa penerima beasiswa ini agar tujuan utama pemerintah dalam program ini bisa teraktualisasikan.
Kemudian, di akhir acara, Kepala Sub-Direktorat Kesejahteraan Mahasiswa Ir. Hendri Syamsudin, M.Sc., Ph.D. turut mengingatkan bahwa salah satu hal yang bisa dilakukan oleh mahasiswa penerima beasiswa untuk mewujudkan tujuan pendidikan mereka adalah dengan menjalani perkuliahan dengan baik dan selalu senantiasa melakukan perkembangan manajemen diri baik secara untuk diri sendiri maupun orang lain.
“Salah satu tantangan utama yang dimiliki oleh mahasiswa ITB secara umum adalah perihal manajemen diri dan orang lain. Ketika lulus, banyak perusahanaan yang menilai bahwa dari sisi kognitif, lulusan kita memang memiliki kualitas yang baik. Hanya saja, dari sisi sikap dan manajemen diri masih terkadang bermasalah. Untuk itu, tetap berusaha menjaga sikap dan mengembangkan potensi serta karakter diri itu menjadi aspek penting yang harus dibina sejak kita berkuliah,” pungkas Hendri.