Kolaborasi Apik Antara Seni dan Teknologi dalam Pameran Karya Ganesha Student Innovation Summit (GSIS)

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac -  Tampak jajaran karya seni terpampang apik di sepanjang kegiatan Ganesha Student Innovation Summit (GSIS) yang digelar pada 21-23 September 2023 di Galeri Soemardja Kampus ITB Ganesha. Beragam karya unik tersebut tak lain adalah karya mahasiswa ITB dan juga masyarakat umum yang berkolaborasi dengan mengusung tema karya antara seni, teknologi, dan bisnis.

“GSIS merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (KM ITB) untuk memfasilitasi siswa dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia untuk mengembangkan ide kreatif dan inovatif dalam berbagai bidang, terkait teknologi, sains, sosial, seni dan budaya. Acara ini meliputi serangkaian kegiatan seperti kompetisi inovasi dan business case, pameran, dan konferensi internasional yang diikuti oleh para peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan negara-negara tetangga,” jelas Executive Director GSIS 2023, Annisa Edi Setiyani.

Ia mengungkapkan, ada sekitar 30 karya seni yang dipanjang dari para mahasiswa ITB, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan masyarakat umum. Pada pameran bertajuk ‘Futurizing Sustainability; Collaborative Revolution’ ini juga mengadakan sebuah kompetisi berupa Ganesha Social Impact Challenge/GSIC dan Ganesha International Collaborative Case Competition/GICC yang bertujuan untuk mencari ide-ide terbaik dalam menyelesaikan masalah di sekitar.

Puncaknya, kata Annisa, akan diselenggarakan  Grand Summit pada tanggal 1 Oktober 2023 dan mengundang berbagai expertise dari sektor Art, Business, dan Technology seperti Pidi Baiq, Director strategy Grab Indonesia, CEO Pijak Bumi, Royyan Dzaky, dan pakar dalam bidang lainnya.

“Kami mengajak pengunjung pameran untuk mengingat kembali bahwa kecakapan bukanlah hal yang dapat dikuasai sembarang orang, dimana keberagaman kemampuan di bidang yang luas ini perlu dirayakan dan didukung untuk berkolaborasi agar tercipta suatu dobrakan baru pada abad 21,” ucapnya.

GSIS sendiri terinspirasi oleh HPAIR (Harvard Project for Asian and International Relation) yang diselenggarakan oleh Harvard University untuk mengatasi permasalahan di Asia dengan mendatangkan pembicara dari berbagai bidang. GSIS menjadi acara pertama dan terbesar di Indonesia yang mengusung tema kolaborasi antara bidang teknologi, seni, dan bisnis.

Menurutnya, acara ini  bertujuan untuk menguatkan peserta dalam melahirkan inovasi yang berkelanjutan dan berorientasi pada kesejahteraan masyarakat secara makro. Berfokus pada revolusi kolaborasi multidisiplin antara teknologi, bisnis, dan seni sebagai upaya optimalisasi inovasi strategis dan berkelanjutan melalui proses inovasi yang inklusif, iteratif, kreatif, dan advokatif. Acara ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Rangkaian acara yang dilaksanakan diharapkan dapat menjadi pemantik bagi siswa dan mahasiswa di Indonesia untuk terus berkolaborasi dan berinovasi untuk menciptakan dampak yang baik bagi Indonesia, bahkan dunia. Pelaksanaan Ganesha Student Innovation Summit terdiri dari Innovation Competition, Business Case Competition, Exhibition, dan Grand Summit sebagai puncak acaranya. Pada GSIS 2023, kami berharap manfaat yang diberikan tidak hanya dirasakan oleh para peserta saja, tetapi juga dirasakan oleh masyarakat luas.

“Kami berharap adanya kegiatan GSIS 2023, masyarakat terutama mahasiswa ITB sendiri memiliki awareness yang lebih tinggi terkait pentingnya kolaborasi dalam keilmuan untuk menjawab masalah-masalah di sekitar. Serta sudah selazimnya kita tidak mengkotak-kotakan lagi atau mengdisintegrasi antara art-business-dan technology,” pungkasnya.