BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - Skhole–ITB Mengajar telah berhasil menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berupa kegiatan belajar mengajar, yang diadakan setiap minggunya dari bulan September hingga November 2023. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Rumah Belajar Skhole yang terletak di Kebon Bibit, Ciumbuleuit, Cicaheum, dan Rancaekek. Setiap anggota Skhole, disebut sebagai Kakak, ditempatkan di salah satu dari empat rumah belajar dan bertanggung jawab untuk mengajar setiap minggunya.
Skhole–ITB Mengajar merupakan Badan Semi Otonom (BSO) di bawah Kabinet KM ITB yang fokus pada bidang pendidikan. Nama "Skhole" berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata skhole, scola, scholae, atau schola yang berarti "waktu luang yang digunakan secara khusus untuk belajar." Skhole didirikan pada tanggal 12 November 2010 (sudah berdiri selama 13 tahun) dan terus aktif dalam memberikan pengajaran setiap semester. Skhole memiliki dua fungsi utama: memberikan pengajaran di lingkungan sekitar dan mendorong mahasiswa untuk berkontribusi di bidang pendidikan.
Ilham Abdulhakim, Ketua Skhole–ITB Mengajar, menyampaikan, “Kami di Skhole menyadari adanya ketimpangan dalam dunia pendidikan di Indonesia, termasuk di kota-kota besar seperti Bandung, dan di lokasi-lokasi dekat perguruan tinggi seperti ITB."
Ilham menambahkan bahwa kesadaran akan masalah tersebut mendorong Skhole untuk membantu anak-anak di Kota Bandung, terutama mereka yang tinggal di sekitar rumah belajar Skhole, agar tetap dapat belajar, bermain, dan meningkatkan semangat mereka. “Kami juga ingin menyadarkan mahasiswa di lingkungan ITB bahwa kita perlu berkontribusi di bidang pendidikan, dan cara yang paling sederhana adalah dengan membantu pembelajaran anak-anak di sekitar kita,” tambah Ilham.
Kegiatan pengajaran di keempat rumah belajar Skhole bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakter adik-adik yang diajar. Secara umum, beberapa kemampuan dan nilai yang ingin ditanamkan mencakup numerasi (berhitung, aritmatika sederhana), literasi & bahasa (membaca, menulis singkat, bahasa Inggris), sains (melalui eksperimen sederhana), dan semangat belajar.
Kegiatan pengajaran dilaksanakan dalam kelompok-kelompok kecil yang dibagi berdasarkan tingkatan usia adik. Terkadang, Skhole juga mengajak adik-adiknya dalam kegiatan menyenangkan seperti jalan-jalan ke pameran di galeri Soemardja dan menonton film.
Skhole memiliki jadwal dan lingkungan pengajaran yang berbeda di masing-masing rumah belajar. Misalnya, rumah belajar Kebon Bibit diadakan pada Sabtu, pukul 16.00-17.30 di Masjid Jihadul Wasilah dengan total jumlah anak sekitar 30-40 pada rentang usia TK-SMP.
Sebagai organisasi di bidang pendidikan, Skhole menyadari bahwa kemajuan pendidikan memerlukan kolaborasi dengan berbagai pihak di masyarakat. Selain melakukan kegiatan belajar mengajar, Skhole juga aktif dalam menyebarkan semangat berkontribusi dalam pendidikan kepada pihak eksternal, terutama mahasiswa di lingkungan ITB.
Skhole memiliki fungsi yang disebut "Fasilitator, Mediator, Informan," yang memungkinkan Skhole untuk mewadahi berbagai pihak yang ingin berkolaborasi dalam melaksanakan kegiatan pengajaran di rumah belajarnya. Skhole telah bekerja sama dengan berbagai Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang ingin mengajar di rumah belajar Skhole. Skhole juga menjalin kerjasama dengan pihak eksternal ITB, seperti mahasiswa CIMSA UNPAD yang mengajar di Cicaheum. Selain itu, Skhole sering mempromosikan informasi mengenai pendidikan melalui akun media sosial IG @skhole_itb.
Skhole menyadari bahwa pendidikan merupakan hal penting, dan hasilnya tidak dapat dilihat dalam jangka waktu singkat. Ilham menyatakan, “Kami berharap adik-adik yang telah kami ajar di berbagai rumble selama ini mendapatkan manfaat dan terus meningkatkan semangat belajar mereka. Kami juga berharap semakin banyak mahasiswa yang menyadari dan ingin berkontribusi di bidang pendidikan.”
Skhole juga berterima kasih kepada Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) ITB yang telah mendukung dan mendanai kegiatan pengabdian masyarakat ini sehingga dapat terlaksana dengan baik.