BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id –Tim Venture asal prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil meraih juara 1 dalam ajang Construction Project Planning Competition (CPPC) CIVEX ITS 2023 pada Minggu, (03/12/2023) lalu. Kompetisi ini merupakan ajang perlombaan tahunan yang diadakan dalam rangkaian acara Civil Engineering Expo (CIVEX) ITS 2023 dan berfokus pada upaya pencarian solusi efektif dalam bidang estimasi biaya konstruksi. Adapun tema yang dibawakan tahun ini adalah ”Optimizing Technology Utilization for Cost-Efficient and Sustainable Building in Era 4.0”.
Ketua Tim Venture, Fajar Rizki Khairi mengatakan bahwa pada awal tahap penyisihan, ia dan 18 tim lainnya yang berasal dari seluruh universitas di Indonesia diberikan tantangan untuk membuat dokumen penawaran dalam sebuah pelelangan proyek Gedung Desain Interior yang berlokasi di Kampus ITS, Surabaya.
”Pada dasarnya, dari total 19 tim yang daftar kompetisi ini, kami diminta untuk bertindak sebagai kontraktor yang sedang mengikuti tender pelelangan salah satu proyek gedung. Untuk itu, kami pun diminta untuk menentukan hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan konstruksi, seperti metode pekerjaannnya, rancangan estimasi biaya konstruksinya, dan beberapa hal lain yang nantinya akan disatukan di dalam dokumen penawaran,” ungkap Fajar.
Mahasiswa asal Cirebon ini melanjutnya, untuk membuat dokumen penawaran yang tim mereka memiliki keunggulan dibandingkan tim yang lain, Fajar dan tim memutuskan untuk menerapkan prinsip lean construction dan perubahan koefisien pekerjaan dalam penyusunan analisis harga satuan pekerjaan agar data yang digunakan bisa sesuai dengan kondisi aktual di lapangan.
”Saat menyusun dokumen penawaran, kami menyadari bahwa beberapa koefisien pekerjaan yang dirancang itu memerlukan pendekatan yang berbeda dengan data yang sudah ada. Hal ini disebabkan kondisi aktual yang terjadi di proyek ini cukup unik sehingga tidak bisa langsung disamakan nilainya. Oleh karena itu, kami mencoba menyusun sendiri nilai koefisien ini dan terbukti bahwa hasilnya kami berhasil menurunkan biaya langsung pelaksanaan konstruksi hingga 250 juta rupiah,” ungkap Fajar.
Selain berhasil menurunkan biaya langsung konstruksi, Tim Kuya Venture juga mampu menurunkan biaya tidak langsung proyek gedung ini karena mereka berhasil merancang penjadwalan proyek yang baru sehingga dapat mengurangi durasi proyek sebelumnya menjadi lebih cepat 11 hari. Menurut Putri Aaliyah, salah satu anggota lain Tim Venture, solusi yang berhasil mereka tawarkan ini mampu mereka rancang karena adanya riset dan diskusi yang mereka lakukan bersama dosen pembimbingnya sehingga berbagai kekurangan yang terjadi mampu diminimalisasi.
”Menurut kami, salah satu kunci utama kami bisa berhasil di dalam lomba ini adalah karena adanya keberanian kami dalam mengambil berbagai keputusan yang ada dan juga tentunya dengan dibarengi riset dan konsultasi bersama dosen pembimbing sehingga setiap kekurangan yang ada di tim kami mampu diatasi,” tutur Aaliyah.
Di akhir wawancara, Raihan Fardha Dwi yang merupakan anggota lain dari Tim Venture berpesan bahwa mahasiswa harus senantiasa untuk tidak takut dalam mencoba apapun termasuk mengikuti perlombaan dan cobalah untuk meraih hal-hal yang diinginkan oleh diri kita sendiri.
Reporter: Nur Rama Adamas (Teknik Sipil, 2020)