BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - Mahasiswa ITB melalui Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB kembali melakukan pengabdian masyarakat dalam rangka mewujudkan semangat pendidikan di wilayah pelosok Nusantara melalui program Diseminasi Khusus Aku Masuk ITB (AMI) 2024. Tim Diseminasi Khusus yang terdiri dari Deftendy Virgiatman (Teknik Fisika, 2021) dan Zahran Al Ghifari (Teknik Fisika, 2022) membawa semangat dan motivasi kepada pelajar di wilayah 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Daerah yang dipilih untuk program Diseminasi Khusus ini yaitu Pulau Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Upaya ini dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antara wilayah perkotaan dan daerah-daerah terpencil di Nusantara, mengingat berbagai tantangan yang dihadapi oleh generasi muda di wilayah luar daerah kota besar dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, seperti kendala ekonomi, perbedaan budaya, dan akses informasi yang terbatas.
Menurut Ketua Pelaksana AMI 2024, Haura Shofa Yasmin (Kimia, 2022), pada AMI tahun ini, khususnya pada bidang diseminasi, memiliki 2 tujuan utama. AMI 2024 menghadirkan dua jenis diseminasi, yakni umum dan khusus. Untuk diseminasi khusus, AMI 2024 berfokus pada wilayah-wilayah 3T, seperti yang dilakukan dalam kegiatan AMI Diseminasi Khusus tahun ini. Sedangkan, diseminasi umum, AMI 2024 menjangkau daerah-daerah sekitar Kota Bandung.
Langkah ini tidaklah mudah, namun tim diseminasi khusus AMI 2024 tidak hanya memberikan edukasi tentang pendidikan tinggi, tetapi juga melakukan pengabdian masyarakat yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat setempat.
Deftendy Virgiatman (Teknik Fisika, 2021), selaku ketua bidang diseminasi tahun 2024, menjelaskan apa yang telah mereka lakukan disana, ia mengatakan “Selama 17 hari kemarin, target utama kami adalah pendidikan. Namun, kami juga melakukan bentuk pengabdian masyarakat (lain) yakni sehari menjadi nelayan, mengikuti panobat (pemasangan atap uma), mempelajari budaya Mentawai dan membantu pengrajin membuat cenderamata Mentawai,” tuturnya.
Tidak hanya memberikan edukasi formal, tim diseminasi khusus AMI 2024 ini juga berbagi kisah inspiratif mereka yang memotivasi siswa-siswa di wilayah tersebut. Beberapa sekolah yang berhasil mereka kunjungi antara lain SMAN 1 Siberut Utara, SMAN 1 Siberut Selatan, SMA Lentera Mentawai, dan SMKN 2 Kepulauan Mentawai.
Tantangan besar yang dihadapi tim adalah akses untuk mobilisasi antar sekolah di Pulau Siberut. Secara geografis, daerah ini masih tergolong sebagai daerah 3T, sehingga hampir semua perjalanan dilakukan dengan menyeberangi sungai atau laut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri, terutama ketika tim harus berpindah dari satu wilayah ke wilayah lainnya.
Namun, kendala-kendala ini tidak menghalangi semangat dan tekad tim diseminasi khusus AMI 2024 untuk menjangkau para pelajar di sana. Mereka memiliki harapan besar untuk membawa manfaat kepada generasi muda di wilayah pelosok, meskipun dengan segala keterbatasan yang ada.
Dengan adanya program ini, menunjukkan mahasiswa sebagai agen perubahan yang aktif dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai daerah, juga sebagai bentuk pengaplikasian Tri Dharma perguruan tinggi.