BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Sejumlah mahasiswa yang terbagi ke dalam 5 kelompok pamerkan hasil proyek Community Engagement Camp (CEC) 2024 di Kampus ITB Cirebon, Selasa, (4/5/2024).
Community Engagement Camp (CEC) 2024 yang bertajuk “Merasa, Berpikir, Bertindak Untuk Masyarakat” merupakan program kolaboratif yang mensinergikan aktivitas kurikuler dan non kurikuler, karena memiliki kesesuaian dari sisi learning outcomes. Dua aktivitas dimaksud adalah mata kuliah Pendidikan Karakter KU4093 dan program pengabdian masyarakat oleh mahasiswa dari Direktorat Kemahasiswaan ITB. CEC 2024 bertujuan untuk membangun empati mahasiswa terhadap masyarakat, peningkatan wawasan, kepekaan terhadap lingkungan sekitar, pengembangan karakter, serta kemampuan berkontribusi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi masyarakat.
Kegiatan CEC 2024 dilaksanakan di Desa Ciporeat, Kabupaten Bandung, dengan melibatkan 42 orang mahasiswa, baik dari Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, maupun Kampus Cirebon. Kegiatan tersebut menyasar 4 RW dan dilaksanakan dalam waktu total selama 6 hari. Kegiatan tersebut diawali dengan Live-In 1 yang dilaksanakan pada 26 hingga 28 April 2024, dimana para peserta mengenal dan turut merasakan menjadi masyarakat setempat, mengidentifikasi berbagai persoalan yang hadir di masyarakat, serta memetakan solusi yang akan dilakukan. Rangkaian selanjutnya, Live-In 2 dilaksanakan pada 17 hingga 19 Mei 2024, pada rangkaian kegiatan ini mahasiswa mulai mengimplementasikan hasil pengamatan pada Live-In 1, yang mana hasilnya memunculkan 5 proyek sosial, diantaranya:
Kepala Subdirektorat Organisasi Mahasiswa dan Pengembangan Prestasi Mahasiswa, Epin Saepudin, mengatakan harapannya untuk peserta, terutama tumbuhnya rasa empati yang tinggi terhadap lingkungan sekitar maupun masyarakat luas, “harapannya melalui sinergi program ini, karakter empati dapat tumbuh dan terinternalisasi dalam diri teman-teman sekalian”, kata Epin dalam sambutannya.
Epin menambahkan bahwa apa yang dialami dan dijalani peserta dalam aktivitas sehari-hari patut disyukuri, karena setelah melewati Live-In 1 para peserta banyak menemukan masyarakat yang tidak lebih beruntung dari para peserta, “bahwa apa yang teman-teman rasakan sehari-hari, boleh jadi jarang kita syukuri. Dan ketika teman-teman menyaksikan apa yang terjadi di Ciporeat, ternyata banyak juga yang katakanlah tidak lebih beruntung dari kita”, tambah Epin.
Hasbi, salah satu peserta CEC 2024 turut menyampaikan motivasinya mengambil mata kuliah Pendidikan karakter, “setelah saya menggali informasi mengenai mata kuliah ini, ternyata mata kuliah ini sangat bermanfaat bagi saya, karena saya akan mendapatkan pengalaman yang baru yang akan selalu saya ingat”, ujarnya.
Ia juga menambahkan tentang harapan dari program yang diusungnya yaitu kesehatan, tidak berhenti sampai di CEC 2024 saja, ia berharap masyarakat senantiasa peka terhadap kesehatan khususnya dalam pencegahan gula darah yang marak terjadi di masyarakat setempat, “ya semoga seminar dan penyuluhan yang kami lakukan disana betul-betul dilaksanakan dan masyarakat senantiasa peka terhadap kesehatan”, pungkasnya.