BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) menjadi tuan rumah dalam acara “Kemenkes Goes to Campus,” yang diadakan pada Rabu (10/7/2024), di Aula Barat ITB Kampus Ganesha. Acara ini merupakan bagian dari program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjaring talenta-talenta terbaik dari 18 perguruan tinggi demi mendukung visi Indonesia Emas 2045. Dalam acara ini, Kemenkes dan ITB berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi lintas disiplin ilmu dalam rangka meningkatkan sektor kesehatan di Indonesia.
Acara dibuka dengan sambutan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M. Eng. Dalam sambutannya, Prof. Jaka mengungkapkan apresiasi terhadap inisiatif Kemenkes dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
“ITB menyambut baik beragam kegiatan untuk memberikan informasi mengenai Kementerian Kesehatan kepada para alumni dan mahasiswa ITB sehingga dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai perkembangan serta profesi apa saja yang tersedia terbuka di Kemenkes RI khususnya bagi para lulusan ITB. Tentu ini tidak bisa lepas dari salah satu fungsi utama perguruan tinggi yaitu memberikan kesempatan kepada lulusannya untuk dapat mengembangkan profesi serta meniti karier di masa depan” ungkap Prof. Jaka.
Menurutnya, program ini penting karena tidak hanya membuka peluang karier bagi mahasiswa ITB di sektor kesehatan, tetapi juga memperkenalkan beragam profesi dan disiplin ilmu yang relevan di Kemenkes, mulai dari manajemen hingga teknologi kesehatan.
Dalam sesi materi yang dibawakan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Ir. Budi Gunadi Sadikin, S.Si., CHFC., CLU., yang juga merupakan alumni Fisika ITB, menyampaikan pentingnya kerja sama lintas disiplin ilmu khususnya dalam bidang yang digelutinya, yaitu fisika, dan kesehatan. Beliau mengingatkan para peserta tentang peran fisika dalam penemuan-penemuan yang berdampak signifikan terhadap kemajuan kesehatan, seperti radiasi yang digunakan dalam terapi kanker. Beliau juga menekankan pentingnya kerja sama multi-disiplin dalam mencapai sebuah kemajuan sehingga para mahasiswa diajak untuk melihat bahwa inovasi dalam bidang kesehatan memerlukan integrasi antara sains dan teknologi.
Budi Gunadi juga menyoroti bahwa saat ini banyak lulusan perguruan tinggi terbaik yang lebih tertarik bekerja di sektor swasta dan startup daripada di pemerintahan. Dia menegaskan bahwa di Kemenkes menawarkan peluang yang menarik dan beragam, mulai dari bertemu dengan tokoh-tokoh dunia hingga berkesempatan untuk belajar dan mendapatkan beasiswa di luar negeri. Beliau juga menekankan pentingnya transformasi kesehatan di Indonesia yang tentu membutuhkan talenta-talenta unggul dari Indonesia.
Selain Budi Gunadi, acara ini juga menghadirkan narasumber lainnya seperti Dr. Bambang Widianto, M.A., Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi, serta Indri Rooslamiati, M.Sc., Apt., Kepala Unit Pelayanan Kesehatan Kemenkes. Dr. Bambang berbagi pengalamannya tentang pentingnya pendidikan lanjutan bagi para aparatur sipil negara (ASN) di Kemenkes. Dia mendorong mahasiswa ITB untuk mempertimbangkan karier di Kemenkes, yang memberikan peluang besar untuk pengembangan profesional dan pendidikan.
Indri Rooslamiati membahas program Biomedical Genome Science Initiative (BGSI) yang bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan melalui pendekatan precision medicine. Menurutnya, program ini membuka peluang bagi peneliti dan universitas untuk terlibat dalam pengembangan teknologi kesehatan terkini.
Selain itu, dalam acara ini juga menghadirkan dr. Gerhard Reinaldi Situmorang, SpU(K), Ph.D., Kepala Instalasi Eksekutif Terpadu RSCM Kencana, dan dr. Gezy Weita Giwangkancana, Sp.An., Dokter Ahli Muda RSUP Hasan Sadikin Bandung. Masing-masing narasumber menceritakan berbagai pengalaman dalam pengembangan teknologi kesehatan nasional bersama Kemenkes RI.
Acara ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan keterlibatan aktif generasi muda dalam memajukan sektor kesehatan Indonesia. Dengan dukungan dari Kemenkes, ITB berharap lebih banyak talenta-talenta terbaik Indonesia yang tertarik untuk memajukan sektor kesehatan dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Reporter: Iko Sutrisko Prakasa Lay (Matematika 2021)