BANDUNG.kemahasiswaan.itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung kembali menorehkan prestasi di kancah nasional. Kali ini, dalam ajang SDGs Innovation Pendidikan Karya 2024 yang diselenggarakan oleh IPB University. Feri Saputra, mahasiswa oseanografi angkatan 2022 menjadi juara pertama dalam ajang tersebut.
Ajang yang diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi IPB Departemen Pengembangan Karier diikuti oleh 170 Universitas di seluruh Indonesia. Mengusung tema ““Explore Creativity and Find Credibility For Sustainable Career”, para peserta diharapkan bisa memberikan inovasi dan menjadi problem solver sesuai dengan poin - poin SDG’s.
Dengan mengikuti lomba ini Feri terdorong untuk bisa berkontribusi kepada negara dalam mencapai target energi terbarukan dan menghasilkan inovasi energi bersih untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.
“Melalui partisipasi ini, saya berharap dapat menggabungkan pengetahuan fisika yang telah saya pelajari waktu TPB dengan inovasi teknologi energi, menciptakan solusi yang unik dan berdampak,” jelas Feri.
Dalam menyusun artikel tersebut, Feri banyak melakukan studi literatur melalui jurnal internasional dan nasional. Feri mempersiapkan lomba ini dari jauh - jauh hari mulai dari mempersiapkan alat dan bahan, membuat desain, merancang prototipe, dan mengumpulkan data - data prototipe yang sudah dibuat.
Berawal dari banyaknya energi panas yang terbuang dari hasil pembakaran bahan bakar kendaraan motor, memunculkan ide Feri untuk membuat alat konverter energi panas yang dapat dimanfaatkan secara komersial. Feri melihat banyaknya kendaraan motor sebagai sebuah potensi akan perlunya pemanfaatan energi panas agar tidak terbuang begitu saja di atmosfer.
“TEC, Thermoelectric Converter merupakan alat konversi energi panas dari kendaraan bermotor dengan konsep seeback yang mampu menghasilkan listrik. Alat ini dapat menjadi jawaban atas permasalahan polusi termal yang terjadi di Indonesia”, tutur Feri mengenai alat yang dirancang.
Waktu perlombaan yang bertepatan dengan timeline ujian, membuat Feri sedikit kesusahan dalam membagi waktu. Selain itu, Feri sempat mengalami kesulitan dalam mendapatkan rumus yang akan digunakan. Namun, dengan mengikuti lomba tersebut Feri belajar berpikir kritis untuk melahirkan ide inovasi dalam menghadapi kelangkaan energi dan efek pemanasan global yang sedang terjadi saat ini.
“Bersyukur kepada Tuhan itu salah satu bentuk memanfaatkan potensi dalam diri kita. Manfaatkan apa yang telah dipelajari dan sumber daya yang ada untuk bisa menggagas inovasi-inovasi baru,” pesan Feri. Feri berharap dapat memberikan ide-ide selanjutnya yang kreatif dan inovatif yang kemudian dapat terpublikasi dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.