English Language Indonsian Language

Dosen ITB Latih Warga Maratua Kembangkan Pupuk dan Pestisida Organik untuk Wujudkan Pertanian Ramah Lingkungan

Rabu, 04 September 2024 | Reporter : Nur Asyiah | Editor : Anne Rufaidah

JATINANGOR kemahasiswaan.itb.ac.id – Tim Dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Dr. Ir. Mia Rosmiati, M.P., Dr. Ir. Dadang Sumardi, M.P., dan Dr.GES. Mohammad Zaini Dahlan, SP., M.Si., bersama mahasiswa ITB menyelenggarakan pelatihan pembuatan pupuk organik dan pestisida hayati di Maratua, Berau, Kalimantan Timur. Kegiatan yang berlangsung dari 29 Juli hingga 30 Agustus 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam bertani secara  berkelanjutan dan ramah lingkungan di daerah tersebut.

Masyarakat Maratua yang memiliki mata pencaharian utama bukan di sektor pertanian, menghadapi tantangan besar dalam memperoleh pupuk. Keterbatasan akses dan biaya tinggi untuk mendapatkan pupuk kimia menyebabkan para warga kesulitan dalam mengelola tanaman-tanaman mereka. Tak hanya itu ,  adanya hama yang mengganggu tanaman milik warga dan sulitnya tanah subur  menyebabkan kerusakan tanaman dan kerugian usaha pertanian. 

Oleh karena itu, pentingnya pelatihan pembuatan pupuk, pestisida hayati, dan media tanam menjadi semakin mendesak untuk mendukung pertanian berkelanjutan di Maratua. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat memproduksi pupuk, pestisida alami, dan media tanam secara mandiri, sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. 

Kegiatan pelatihan ini dimulai sejak 29 – 31 Juli 2024 yang dilanjutkan dengan kegiatan pendampingan oleh 1 asisten dan 2 mahasiswa dari program studi Rekayasa Pertanian SITH ITB sampai dengan tanggal 29 Agustus 2024. Pada pelatihan ini, tim pengabdian masyarakat melatih warga untuk membuat pupuk booster atau pupuk organik cair,  pestisida hayati, dan campuran media tanam dengan memanfaatkan bahan-bahan sumber daya alam yang berada di sekitar kampung seperti daun papaya, air kepala, limbah ikan, dll. Pupuk, pestisida hayati, dan media tanam yang telah dibuat, diaplikasikan pada lahan demplot dan instalasi hidroponik baru.

Peserta pelatihan ini terdiri dari anggota PKK Kampung Payung-Payung. Peserta menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti seluruh rangkaian acara pelatihan. Semangat para peserta terlihat dari partisipasi aktif mereka dalam setiap sesi, baik teori maupun praktek, demi menguasai teknik pembuatan pupuk, pestisida hayati, dan media tanam.

Ketua Badan Permusyawaratan Kampung, Ilyas, menyampaikan bahwasanya  kegiatan pengabdian Masyarakat yang dilakukan oleh tim ITB  sangat bermanfaat,  Ilya berharap kegiatan ini bisa menjadi solusi dari permasalahan pertanian yang ada.

"Kami berterima kasih kepada ITB karena telah memberikan ilmunya kepada kami dan membantu membina masyarakat di sini, terutama para ibu-ibu. Sebelumnya, yang ditanami di sini hanya singkong dan pisang, sementara sayur-sayuran tidak begitu banyak. Kami sangat berterima kasih karena ilmu dari teman-teman dan dosen-dosen pembimbing ITB sangat bermanfaat. Mudah-mudahan ilmu yang diberikan bisa kami kembangkan lebih lanjut di masa depan," ujar Ilyas, Ketua BPK.

Sementara itu, menurut Sekretaris Desa, Mirna mengatakan bahwa dengan dilakukan pelatihan pembuatan pupuk, pestisida, dan media tanam ini diharapkan bisa memotivasi warga Maratua untuk bertani dan bisa menjadi sarana pemenuhan gizi keluarga.

“Harapan dengan adanya pelatihan pembuatan pupuk, pestisida hayati, dan media tanam ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk bertani tanaman lainnya guna memenuhi gizi keluarga” ujar sekretaris desa.

Kegiatan pengabdian masyarakat yang diselenggarakan oleh dosen dan mahasiswa ITB di Maratua telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Pelatihan pembuatan pupuk, pestisida hayati dan media tanam tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga, tetapi juga membuka peluang untuk pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Antusiasme dan partisipasi aktif dari peserta, terutama ibu-ibu PKK Kampung Payung-Payung, menunjukkan bahwa program ini berhasil membangun kesadaran dan kemampuan masyarakat dalam mengelola sumber daya alam secara lebih efektif. Dengan ilmu dan teknologi yang telah disampaikan, diharapkan masyarakat Maratua dapat terus mengembangkan praktik pertanian yang lebih produktif dan mandiri di masa depan.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung