English Language Indonsian Language

Hadapi Talent War, Asuransi Astra Ajak Mahasiswa Lakukan Reskilling dan Upskilling

Kamis, 05 September 2024 | Reporter : Nur Asyiah | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG. kemahasiswaan.itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung tidak hanya berhasil mencetak alumni-alumni yang cerdas secara akademis, tetapi juga berkomitmen untuk menciptakan lulusan yang siap menghadapi dunia kerja dengan skill yang mumpuni. Implementasi komitmen tersebut diwujudkan dalam acara “Saturday Lesson” sebagai wadah mahasiswa dan alumni untuk pengembangan diri dan skill.

Sabtu (24/08/2024), ITB kembali menyelenggarakan Saturday Lesson secara daring menggunakan platform online zoom. Acara tersebut bekerja sama dengan Asuransi Astra. Kali ini, Saturday Lesson mengundang System & Talent Acquisition Coordinator Asuransi Astra, Teressa Kristisancti Putri sebagai pembicara.

Acara ini dibuka oleh Stefany Septiawati Nababan sebagai Master of Ceremony dan diawali sambutan Kepala Subdit Pengembangan Profesi dan Kewirausahaan, Hafiz Aziz Ahmad S.Sn., M.Des., Ph.D. Dalam sambutannya, Hafiz Aziz mengungkapkan bahwasanya Saturday Lesson merupakan bentuk microlearning yang dapat diakses para mahasiswa maupun alumni untuk meningkatkan skill serta sebagai amunisi untuk persiapan karir kedepannya.

“Dalam kenyataannya di bidang profesi ini kita bisa bekerja di bidang yang sesuai, sejalan dengan kompetensi prodi yang kita tempuh, tapi bisa jadi juga kita akan memiliki profesi di area yang berbeda. Mau tidak mau kita harus memperluas wawasan skill kita dan memupuk skill - skill kita yang sudah kita miliki,” ungkap Hafiz Aziz.

Saturday Lesson kali ini mengusung topik “Be a Longlife Learner : The Importance Reskilling and Upskilling”. Dipandu oleh Fauzan Aziz sebagai moderator, Kristi menyampaikan pentingnya melakukan reskilling dan upskilling di masa kini untuk menghadapi talent war di dunia kerja. 

“Kita butuh banyak amunisi. Semakin banyak skill yang kita punya, artinya sejalan dengan peluang karir kita untuk semakin maju. Kita juga perlu mengamankan karir kita di era gencaran AI yang sudah merajalela,” jelas Kristi

Kristi menyebutkan beberapa hal yang perlu dilakukan terkait reskilling dan upskilling. Menurutnya, tahap ketika akan melakukan reskilling dan upskilling adalah mengidentifikasi skill yang akan dipelajari. Tahap selanjutnya yaitu mencari seminar, workshop, course yang kredibel, mengembangkan networking, serta mempraktekkan skill yang sudah dipelajari menjadi hal penting untuk dilakukan.

“Sebaiknya kita perlu memikirkan dan mengidentifikasi terlebih dahulu skill apa yang akan dipelajari, jadi nggak ngasal. Kita harus bisa memperkirakan nextnya kita mau jadi apa, ” tambah Kristi.

Dalam proses melakukan upskilling dan reskilling, tentu saja banyak tantangan yang kemungkinan membuat proses tersebut tidak berjalan linear. Kristi membagikan beberapa tips untuk menghadapi tantangan tersebut. Terdapat 4 tips diantaranya, pertama berani untuk mengalahkan ego sendiri, kedua mengikuti free course, ketiga komitmen dengan jadwal yang sudah dibuat, keempat melacak level kemampuan skill yang sudah dipelajari.

Menghadapi perubahan dunia yang berlangsung dengan cepat, manusia harus bisa beradapatsi dengan dinamisasi yang terjadi agar tidak tertinggal dan kalah bersaing. Untuk itu, perlu membekali diri dengan berbagai skill untuk meningkatkan potensi diri sehingga mampu bersaing dengan orang lain.

“Kenapa sih harus invest ke diri sendiri? ya memang aset yang valuable pada diri kita itu kemampuan belajar dan adaptasi. Talent war itu ada banget di berbagai perusahaan sehingga kita perlu sesuai yang unik yang bisa kita tonjolkan,” pungkas Kristi.

 

 

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung