English Language Indonsian Language

PPA x PPKM ITB 2024: Pembentukan Karakter Mahasiswa Baru di ITB Jatinangor

Jumat, 11 Oktober 2024 | Reporter : Iko Sutrisko Prakasa | Editor : Anne Rufaidah

JATINANGOR, kemahasiswaan.ac.id – Asrama ITB kembali menyelenggarakan Pekan Pengenalan Asrama (PPA) dan Program Pengembangan Karakter dan Motivasi (PPKM) ITB 2024, yang tahun ini mengusung tema “Asrama Venture: A Journey to Home,” pada Sabtu (21/9/2024), di GOR Futsal ITB Kampus Jatinangor. Acara yang berlangsung secara hybrid ini dihadiri oleh 594 peserta penghuni asrama. Kegiatan ini bertujuan untuk membina karakter mahasiswa baru dan mempersiapkan mereka menghadapi dunia perkuliahan yang penuh tantangan.

Acara dibuka dengan laporan dari Ketua Panitia, Ayu Rimonawasni Manalu, mahasiswi Rekayasa Pertanian 2022. Dalam laporannya, Ayu menekankan bahwa Asrama Venture merupakan integrasi dari dua program tahunan ITB, yaitu PPA yang bertujuan untuk memperkenalkan lingkungan, budaya, dan peraturan asrama, serta PPKM yang dirancang untuk membina karakter mahasiswa.

“Melalui acara ini, kami berharap para peserta memperoleh motivasi tambahan untuk menghadapi masa perkuliahan,  dapat beradaptasi lebih baik dan mengoptimalkan potensi diri mereka, sehingga bisa mencapai prestasi yang lebih baik di masa depan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung keberjalanan acara ini,” ucapnya.

Sesi pertama dibuka oleh Prof. Dr. M. Salman A.N., S.Si., M.Si., yang menyampaikan materi tentang konsep AIR ITB sebagai pendekatan untuk mencapai visi misi ITB. AIR adalah singkatan dari Adaptif, Integritas, dan Rendah Hati, tiga pilar yang dianggap penting dalam membentuk karakter mahasiswa ITB, sedangkan ITB, yaitu Inisiator kebaikan, Tangguh berjuang, dan Berprestasi diridai Tuhan.

Prof. Salman menekankan pentingnya adaptif dalam menghadapi perbedaan, baik dari segi latar belakang maupun lingkungan akademis. Mahasiswa diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada serta bersikap proaktif dalam memberikan kontribusi positif. Mahasiswa ITB harus berani memutuskan dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut.

Selain itu, integritas menjadi aspek penting yang dibahas. Prof. Salman mengingatkan bahwa kejujuran adalah nilai yang harus dijunjung tinggi, bahkan jika itu berarti harus mengakui kesalahan. Dalam masalah akademik, menurutnya, lebih baik jelek tapi jujur, daripada mengorbankan kejujuran hanya untuk nilai yang tinggi. Ia juga menekankan bahwa sifat rendah hati perlu ditanamkan pada setiap mahasiswa.

“Iblis dikeluarkan dari surga akibat apa? Akan adanya rasa sombong. Oleh karena itu, mahasiswa ITB harus selalu memendamkan rasa rendah hati, tidak menyombongkan diri ketika dapat kesempatan untuk berkuliah di ITB,” ucap Prof. Salman.

Prof. Salman juga mendorong para mahasiswa untuk membangun kerja sama yang baik dengan sesama. Menurutnya, sebagian besar kegagalan terjadi karena ketidakmampuan untuk berhubungan baik dengan orang lain. Dengan prinsip ‘sukses bersama’, mahasiswa tidak hanya berfokus pada kesuksesan pribadi, tetapi juga keberhasilan rekan-rekan mereka.

Sesi kedua disampaikan oleh Vicky Wahyu Saputra, Senior Business Process Transformation Officer Blibli.com yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Koordinator Asrama Kidang Pananjung, yang memberikan wawasan mengenai pentingnya mindset proaktif dan komunikasi yang efektif. Vicky menjelaskan bahwa kehidupan perkuliahan merupakan masa transisi yang penuh tantangan, seperti culture shock dan kebebasan yang berlebihan. Oleh karena itu, mahasiswa perlu memiliki tujuan yang jelas untuk menjaga fokus mereka.

Ada tiga kunci utama untuk mencapai kesuksesan. Yang pertama adalah menetapkan tujuan yang jelas. Dengan memiliki tujuan yang jelas, menurutnya, kita akan memiliki arah yang tepat dan dapat menyusun prioritas dengan baik. Selain itu, pengembangan proactive mindset juga sangat diperlukan. Orang yang proaktif akan bertanggung jawab atas pilihannya dan fokus pada hal-hal yang bisa ia kendalikan.

Komunikasi efektif juga menjadi sorotan utama. Vicky menegaskan bahwa komunikasi yang baik tidak hanya melibatkan kemampuan berbicara, tetapi juga kemampuan mendengarkan secara aktif. Komunikasi yang efektif dapat memperjelas pesan yang ingin disampaikan dan menghindari kesalahpahaman. Ia juga memberikan beberapa tips untuk melatih komunikasi yang lebih baik, seperti percaya diri, berlatih dengan cermin, dan selalu terbuka terhadap umpan balik.

 

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung