BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Direktorat Kemahasiswaan ITB, melalui ITB Career Center, kembali mengatakan masterclass bertajuk “A Masterclass to Develop Your Public Speaking and Interview Skill,” pada Jumat (27/9/2024), di Gedung Kuliah Umum Timur (GKUT), ITB Kampus Ganesha. Acara ini merupakan kolaborasi antara ITB Career Center (ITBCC) dengan platform karir Kinobi. Kegiatan ini diselenggarakan guna memberikan bekal keterampilan yang dibutuhkan mahasiswa ITB dalam mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja, yang semakin kompetitif dan beragam.
Pembicara utama dalam acara ini, Dila Paramita, seorang profesional yang berpengalaman dalam dunia public speaking dan wawancara kerja. Dila menekankan pentingnya penguasaan keterampilan tersebut bagi mahasiswa dan alumni yang ingin sukses dalam karier mereka. Menurutnya, kemampuan berbicara di depan umum bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang bagaimana pesan tersebut dapat memberikan pengaruh yang nyata kepada pendengar.
Dila menjelaskan lima komponen utama dalam public speaking, yaitu pesan, pembicara, audiens, media, dan konteks. Setiap komponen ini memiliki peran penting dalam keberhasilan penyampaian pesan. Dila juga memperkenalkan beberapa jenis public speaking, seperti pidato informatif, pidato persuasi, pidato hiburan, dan demonstrasi. Masing-masing jenis pidato ini memiliki teknik dan strategi berbeda yang harus dikuasai pembicara, tergantung pada tujuan dan audiens yang dihadapi.
Salah satu aspek yang ditekankan adalah pentingnya latihan yang konsisten untuk mengatasi rasa gugup saat berbicara di depan umum. Menurut Dila, rasa gugup adalah hal yang wajar, tetapi dapat diatasi dengan persiapan yang matang dan latihan terus-menerus. Peserta juga dikenalkan tentang teknik grounding, di mana seseorang dapat menenangkan dirinya dengan merasakan objek fisik yang ada di sekitarnya, seperti kertas atau pakaian yang dikenakan, untuk mengurangi rasa cemas saat berbicara.
Selain itu, Dila juga membahas kendala-kendala umum yang sering dihadapi saat berbicara di depan umum, seperti kurangnya rasa percaya diri, cemas, atau distraksi dari audiens. Dila memberikan berbagai tips untuk mengatasi kendala-kendala ini, termasuk pentingnya memahami audiens, menjaga kontak mata, dan menggunakan bahasa tubuh yang efektif.
Selain public speaking, sesi ini juga membahas tips dan trik untuk menghadapi wawancara kerja. Dila menjelaskan bahwa tujuan dari wawancara kerja adalah untuk memverifikasi informasi yang tercantum dalam CV serta menilai kemampuan dan motivasi kandidat secara langsung. Dalam wawancara, seorang kandidat tidak hanya harus memiliki kualifikasi yang baik, tetapi juga harus mampu berkomunikasi dengan jelas dan efektif.
Salah satu aspek penting dalam wawancara kerja adalah kemampuan untuk menyesuaikan gaya komunikasi dengan pewawancara. Dila menjelaskan bahwa pewawancara tidak hanya menilai jawaban kandidat, tetapi juga cara kandidat berinteraksi dan menyampaikan pesan mereka. Sebagai contoh, dalam menjawab pertanyaan seperti “Tell me about yourself,” Dila menyarankan menggunakan rumus Present, Past, dan Future. Kandidat bisa memulai dengan memperkenalkan diri dan pekerjaan saat ini, kemudian menjelaskan pengalaman masa lalu yang relevan, dan menutup dengan rencana masa depan yang berkaitan dengan posisi yang dilamar. Kandidat harus menunjukkan sikap percaya diri dalam menjawab, sehingga memberi kesan bahwa kandidat mengenal diri secara penuh.
Dalam kelas ini juga, Dila menekankan pentingnya follow-up setelah wawancara. Dila menekankan bahwa mengirimkan email ucapan terima kasih setelah wawancara bisa memberikan kesan baik kepada pewawancara dan menunjukkan apresiasi atas waktu yang telah diberikan tentunya dengan sopan dan profesional. Melalui acara ini, ITBCC berharap mahasiswa dan alumni ITB dapat lebih siap dalam memasuki dunia kerja.