BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung (ITB) menyelenggarakan Sidang Terbuka Wisuda Pertama ITB Tahun Akademik (TA) 2024/2025 untuk program sarjana, magister, dan doktor di Gedung Sasana Budaya Ganesa (Sabuga), Sabtu (26/10/2024).
Wisuda Oktober 2024 digelar dua sesi. Sesi pertama berlangsung pukul 08.00-10.30 WIB. Sementara itu, sesi kedua diadakan pada 13.30-16.00 WIB. Dalam kesempatan ini, ITB mewisuda total sebanyak 5.053 wisudawan, dengan perincian 3.399 untuk Program Sarjana, 1.526 untuk Program Magister, dan 128 untuk Program Doktor. Sidang dibuka dengan pembacaan Surat Keputusan Rektor ITB yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Jaka Sembiring, M.Eng. Beliau menyampaikan bahwa lulusan yang mendapat gelar cumlaude pada wisuda kali ini, yakni 1.408 orang dari program sarjana, 587 orang dari program magister, serta 70 orang untuk program doktor.
Dalam kesempatan ini, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., memaparkan secara ringkas mengenai langkah transformasi yang telah ditempuh ITB selama kurang lebih lima tahun kepemimpinannya. Dengan mengacu pada Rencana Induk Pengembangan (RENIP) ITB 2020-2025, arah pengembangan ITB adalah menuju "Globally Respected and Locally Relevant University".
Program-program transformasi tersebut antara lain, penataan struktur organisasi ITB agar mampu bergerak dengan lebih gesit, adaptif dan efisien; upaya peningkatan nilai tambah pelayanan, melalui cara-cara yang kreatif dan inovatif; adopsi paradigma pendidikan 4.0 dan digitalisasi sistem pelayanan; penguatan ekosistem inovasi dengan fondasi budaya ilmiah unggul, termasuk pengembangan program penelitian/pendidikan lintas disiplin; dan manajemen perubahan. "Dengan menyandang gelar baru diharapkan saudara memiliki perilaku yang baru, yang semakin dipandu dan dibentuk oleh pengetahuan yakni perilaku kesarjanaan," ujarnya.
Beliau berpesan ada tiga hal yang perlu terus menerus dijaga oleh ITB, dalam penyediaan layanan Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu kualitas layanan, keterjangkauan layanan bagi masyarakat luas, dan akuntabilitas publik. Rektor ITB juga mengingatkan bahwa tantangan ke depan bukan lagi sebatas era digital, melainkan era intelligence. Di mana human intelligence, artificial intelligence (AI), machine intelligence, dan network intelligence dapat menjadi mitra dalam kehidupan sehari-hari.
"Karena kita sangat diharapkan untuk memainkan peranan yang kunci dalam pengembangan dan pemanfaatan artificial intelligence (AI)/machine learning (ML) untuk mewujudkan kemajuan bangsa, dan mencapai tujuan-tujuan sosial dan kemanusiaan," paparnya. Selanjutnya Rektor ITB menyampaikan selamat secara khusus kepada wisudawan Fakultas/Sekolah secara bergantian dengan pengantar dari 12 Fakultas/Sekolah.
Sumber berita dan dokumentasi : Humas ITB