English Language Indonsian Language

Studium Generale: AI untuk Transformasi Pendidikan, Menatap Tantangan dan Peluang di Era Generasi Emas

Jumat, 22 November 2024 | Reporter : Iko Sutrisko Prakasa | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG, kemahasiswaan.itb.ac.id – Direktorat Kemahasiswaan ITB kembali menggelar kuliah umum Studium Generale KU4078 di Aula Barat pada Rabu (20/11/2024), mengangkat topik “AI untuk Transformasi Pendidikan: Tantangan dan Peluangnya bagi Generasi Emas di Masa Depan”. Kuliah umum ini menghadirkan Miklos Sunario, seorang Co-Founder dan CEO EduBeyond, yang berbagi wawasan mendalam mengenai bagaimana kecerdasan buatan (AI) mampu mengubah wajah pendidikan di Indonesia dan dunia.

Miklos Sunario membuka sesi dengan memberikan pemahaman dasar mengenai apa itu AI. Menurutnya, AI adalah sebuah mesin atau sistem yang dapat melakukan tugas-tugas yang biasanya memerlukan kecerdasan manusia. AI memiliki tiga kemampuan utama, yaitu belajar, bernalar, dan beradaptasi secara mandiri. Contoh-contoh konkret seperti merek mobil otonom, algoritma rekomendasi berbagai aplikasi, hingga OpenAI, menjadi ilustrasi bagaimana AI telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

Miklos juga mengenalkan bagaimana perjalanan sejarah AI, yang dimulai dari konsep awal oleh Alan Turing yang melahirkan Turing Test, hingga terobosan-terobosan modern seperti Transformer Model yang memungkinkan adaptasi konteks bahasa secara dinamis. Miklos juga menggarisbawahi peran para pionir seperti Geoffrey Hinton dalam pengembangan neural networks dan deep learning, yang menjadi fondasi AI modern.

Salah satu hal menarik yang disampaikan adalah bagaimana perlombaan global dalam pengembangan model bahasa besar (large language models atau LLM) memengaruhi teknologi AI saat ini. Miklos menguraikan perbedaan mendasar antara GPT-4, Gemini, Llama, dan Claude, empat model LLM utama. Miklos juga menyoroti peluang besar bagi pengembang open-source seperti Meta dengan Llama, serta kekuatan Claude dalam matematika dan penalaran.

Menurutnya, perlombaan ini bukan hanya tentang inovasi teknologi, tetapi juga tentang penguasaan data. “Google memiliki akses ke data pencarian, Meta memiliki data media sosial, dan ini menjadi aset utama dalam membangun model yang lebih canggih,” tambahnya. Namun, tantangan yang dihadapi adalah bagaimana mengelola dan menggunakan data ini secara etis, terutama dalam konteks pendidikan.

Berbicara tentang pendidikan, Miklos menyoroti berbagai tantangan mendasar yang masih dihadapi, seperti pendekatan pembelajaran yang terlalu teoritis, beban administratif guru, hingga kurangnya personalisasi dalam pembelajaran. Namun, ia optimis bahwa AI mampu memberikan solusi konkret untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.

Melalui EduBeyond, Miklos dan timnya telah mengembangkan teknologi berbasis AI yang memungkinkan pembelajaran menjadi lebih personal dan adaptif. Dengan menggunakan teknologi retrieval-augmented generation dan deep knowledge tracing, AI dapat memahami kekuatan serta kelemahan setiap siswa, kemudian menyesuaikan materi pembelajaran sesuai kebutuhan individu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.

Untuk mendukung peran guru, AI juga dirancang untuk mengotomatisasi tugas administratif, seperti membuat soal dan menilai tugas. Bahkan, AI dapat menilai esai dengan tingkat akurasi hingga 88% dibandingkan penilaian manual. Inovasi ini memberikan waktu lebih bagi guru untuk fokus pada interaksi langsung dengan siswa.

Miklos menutup kuliah umumnya dengan pandangan bahwa AI adalah alat, bukan ancaman. Dengan pendekatan yang tepat, AI dapat menjadi mitra strategis dalam membangun generasi emas di masa depan. Pasar AI global, yang diperkirakan bernilai miliaran dollar dengan pertumbuhan tahunan sebesar 36%, menawarkan peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di kawasan ini.

Melalui kuliah umum ini, Miklos juga turut mengajak mahasiswa untuk memanfaatkan teknologi secara bijak demi kemajuan pendidikan di Indonesia, dan bukan malah menyalahgunakannya.

 

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung