English Language Indonsian Language

Studium Generale : Prakerja sebagai Katalis Pengembangan SDM Indonesia, Refleksi dari Denni Puspa Purbasari

Jumat, 01 Maret 2024 | Reporter : Nur Asyiah | Editor : Anne Rufaidah

BANDUNG.kemahasiswaan.itb.ac.id - Institut Teknologi Bandung kembali menggelar kuliah umum Studium Generale KU-4078 secara luring di Aula Barat Kampus ITB Ganesha dan secara daring untuk Kampus Jatinangor dan Cirebon  melalui platform YouTube. Denni Puspa Purbasari, Ph.D, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja hadir memberikan materi. Materi tersebut dikemas dalam bentuk seminar bertajuk “Seni Bekerja di Pemerintahan : Refleksi dari Pengalaman di Prakerja”.

Di awal pemaparannya, Puspa menceritakan perjalanan karirnya mulai dari menjadi dosen hingga diberi tanggung jawab untuk menjadi Direktur Eksekutif Prakerja. Sebelum dirinya memimpin Prakerja, ia sempat menjadi staf khusus wakil presiden selama 5 tahun. Selama itu, ia hanya mendengarkan rapat-rapat para menteri dan pimpinan. Meskipun tidak memiliki background politik sama  sekali, dari situ ia belajar untuk mengambil keputusan diantara menteri - menteri yang berbeda ketertarikan dan minatnya. Perjalanan karir Puspa menunjukkan bahwa karir seseorang tidak linier sehingga setiap individu perlu membekali dirinya dengan skill dan kompetensi yang mumpuni untuk mendapatkan karir yang terbaik.

Dari data yang dipaparkan Puspa, pada tahun 2019 sebelum Kartu Prakerja diluncurkan, pelatihan kerja belum menjadi perhatian masyarakat. Dari sisi penawaran, lembaga - lembaga pelatihan kerja masih terbatas dalam hal relevansi, kualitas, keberagaman, dan ketersediaan di seluruh wilayah Indonesia. Begitu pula dari sisi penawaran, 90% (120 juta jiwa)  orang tidak pernah mengikuti pelatihan dengan alasan keterbatasan biaya, waktu, dan informasi. Selain itu,rata -rata upah karyawan yang terbilang rendah dengan kisaran Rp 2,91 juta membuat seorang karyawan tidak gampang untuk mengalokasikan dananya dalam hal mengikuti kursus atau pelatihan kerja. Persoalan lainnya adala bonus demografi yang terjadi tidak diimbangi dengan kualitas yang mumpuni, sehingga masih banyak anak muda yang tidak bekerja. Hal ini berdampak pada pendapatan per kapita negara juga rendah. 

Meninjau besarnya skala permasalahan dalam dunia ketenagakerjaan di Indonesia, Puspa menegaskan bahwa penyelesaian persoalan tersebut harus ditangani dengan tepat sesuai dengan skala masalah tersebut. “Statistik itu penting untuk understand the problem, jangan sekonyong - konyong. Ekonom mengatakan ini adalah refleksi dari tenaga kerja yang rendah, karena itu kita tingkatkan dengan skill supaya kemudian dapat lebih sejahtera,” tegas Puspa.

Melihat besarnya dan kedalaman masalah dalam bidang ketenagakerjaan, Prakerja hadir sebagai wadah masyarakat untuk melakukan reskilling dan upskilling dengan menggandeng beberapa swasta diantaranya portal kerja, platform digital, dan lembaga pelatihan. Prakerja berperan sebagai katalis dari peningkatan kualitas dari lembaga pelatihan.  Prakerja tidak hanya fokus menyediakan pelatihan, namun tuntas dari hulu ke  hilir hingga menyediakan lowongan kerja. Desain tampilan yang simpel dan dan bahasa yang ringan, bertujuan untuk memudahkan pengguna Prakerja. Prakerja dilengkapi dengan fitur contact center, hotline, dan live chat untuk memudahkan komunikasi dan pelayanan. 

Prakerja menjadi program pelatihan yang inklusif bagi semua kalangan pekerja Indonesia, meliputi lulusan SD, buruh, karyawan, wirausaha, pekerja keluarga, pekerja penuh waktu, pekerja di sektor informal, dan pekerja di sektor pertanian. Prakerja juga menawarkan beasiswa pelatihan kerja, pelatihan online, self-paced learning, dan singkat sehingga menjadi wadah pengembangan yang relevan dan berkualitas. Dengan pelatihan secara online dan self-paced, Prakerja mampu menjangkau daerah - daerah pelosok. Prakerja juga berhasil menyatukan 514 kabupaten dan kota di Indonesia. 

Berdasarkan survei proyeksi Politik-Ekonomi NAsional, kartu Prakerja menduduki peringkat ke-4  program Joko Widodo - Ma’aruf Amin yang paling dirasakan manfaatnya. Prakerja mampu menambah peluang baru untuk mendapatkan pekerjaan baru, penggunaan internet yang lebih tinggi di tempat kerja, serta meningkatkan pendapatan per bulan 105 lebih tinggi. 

Dengan hadirnya program Kartu Prakerja, masyarakat Indonesia kini memiliki akses yang lebih luas untuk meningkatkan kualitas keterampilan dan daya saing di dunia kerja. Denni Puspa Purbasari menegaskan pentingnya upskilling dan reskilling sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia. Prakerja tidak hanya menjembatani kesenjangan keterampilan tetapi juga menciptakan peluang baru untuk meningkatkan kesejahteraan individu dan perekonomian bangsa secara keseluruhan.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung