Asrama Mengajar ITB : Turut Rayakan Hari Ibu dan Ajarkan Kasih Sayang bersama Anak - Anak Ciseke

JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id – Asrama Institut Teknologi Bandung (ITB) kembali menggelar Kegiatan Asrama Mengajar pada Jumat, 20 Desember 2024 lalu, sebagai penutup kegiatan di semester ganjil. Asrama Mengajar merupakan implementasi dari nilai-nilai pengabdian yang dimiliki oleh Asrama ITB. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan setiap bulannya yang dirancang oleh divisi relasi dan eksternal Tutor Asrama ITB dan bertujuan memberikan kontribusi kepada masyarakat sekitar. Pada kesempatan kali ini, kegiatan Asrama Mengajar 4 diselenggarakan di lima titik Asrama ITB, yaitu Asrama ITB Jatinangor, Asrama Sangkuriang, Asrama Kanayakan, Asrama Kidang Pananjung, dan Asrama Cirebon, dengan tema yang spesial, “Surat untuk Ibu.”

Bertepatan dengan peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 2 hari setelah kegiatan berlangsung, tema “Surat untuk Ibu” dipilih untuk merayakan hari ibu sekaligus mengajarkan kepada anak - anak untuk mengapresiasi dan mencintai sosok ibu. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat serta memberikan dampak positif melalui pendidikan.

Asrama Mengajar keempat di Jatinangor sedikit berbeda dan lebih spesial. Pasalnya, Tutor Asrama ITB mengajak para penerima Beasiswa Perintis untuk turut berkontribusi dalam pelaksanaan asrama mengajar kali ini. Kegiatan dimulai dengan pembukaan, doa bersama, bimbingan baca iqro, sesi games, lalu workshop pembuatan surat hari ibu, dan diakhiri dengan penutupan. 

Dalam workshop pembuatan surat, anak-anak diberikan 1 lembar kertas, 1 buah amplop, pensil warna, sedotan untuk dikreasikan menjadi bunga, pita sebagai hiasan, dan peralatan lainnya seperti lem serta gunting. Anak-anak diberikan ruang untuk mengekspresikan dalam surat yang nantinya dibuat. Surat tersebut berisi ungkapan terima kasih, cinta, serta penghargaan kepada ibu yang telah berperan besar dalam kehidupan mereka. Para Tutor Asrama ITB mendampingi mereka dalam menulis surat dengan penuh kasih dan semangat.

PJ Eksternal dan Relasi Asrama Jatinangor, Serena Palangky (BA'23), yang turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, menyampaikan bahwa tema kali ini memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk lebih mengenal dan mengungkapkan perasaan mereka terhadap ibu. "Tema 'Surat untuk Ibu' sangat berarti bagi anak-anak karena mereka bisa menulis langsung perasaan mereka terhadap ibu. Walaupun sederhana, surat ini membawa makna yang dalam untuk mereka dan ibu mereka," ujarnya.

Selain menulis surat, kegiatan ini juga diselingi dengan berbagai aktivitas edukatif dan permainan ringan. Salah satunya adalah games impersonate ibu. Tutor Asrama ITB memberikan situasi yang harus diperagakan oleh anak-anak yang bergantian maju kedepan, salah satu contohnya “peragakan saat ibu mengingatkan untuk pulang karena sudah sore”. Gelak tawa anak-anak terdengar mengudara saat memeragakannya, melihat betapa mengenali serta dekatnya mereka dengan ibu mereka. Suasana hangat ini tentunya menginspirasi anak-anak dan para Tutor Asrama ITB untuk lebih menghargai sosok ibu.

"Anak-anak sangat semangat menulis surat, dan ada yang menceritakan betapa berharganya sosok ibu bagi mereka. Kami berharap melalui kegiatan ini, mereka tidak hanya belajar menulis dan menghias surat, tetapi juga dapat merasakan betapa pentingnya menghargai peran ibu dalam kehidupan mereka," tambah Serena.

Melalui Asrama Mengajar 4 dengan tema "Surat untuk Ibu," diharapkan dapat menumbuhkan rasa hormat dan kasih sayang yang mendalam terhadap sosok ibu, serta lebih menghargai kebersamaan. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan pengalaman yang berharga bagi para Tutor Asrama ITB, serta dapat mempererat hubungan antara mahasiswa ITB dengan masyarakat sekitar.

"Kesan kegiatannya jujur seru sekali, ramai juga pesertanya dan kegiatannya juga variatif ya karena setiap Asrama Mengajar kegiatannya selalu berbeda. Menurutku kegiatannya bagus untuk meningkatkan skill komunikasi terutama dengan anak-anak dengan banyak interaksi di dalamnya, karena cara interaksi bersama anak-anak kan pasti beda juga kalau dibandingin sama orang yang lebih dewasa," ungkap Rani Maharani (TB’22)  selaku beswan Perintis yang mengikuti Asrama Mengajar 4.

Dengan ini, kegiatan Asrama Mengajar 4 tidak hanya menjadi ajang pengabdian sosial, tetapi juga kesempatan bagi mahasiswa untuk lebih dekat dengan masyarakat, mengasah kemampuan sosial, dan memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari. 

Kegiatan Asrama Mengajar 4 dengan tema "Surat untuk Ibu" tidak hanya berhasil menyemai nilai-nilai kasih sayang dan penghargaan kepada sosok ibu, tetapi juga mengukir pengalaman berharga dalam membangun komunikasi dan kreativitas anak-anak. Lewat interaksi yang menyenangkan dan kegiatan edukatif, semangat pengabdian serta keakraban antara mahasiswa dan masyarakat semakin terjalin, menjadi fondasi kuat bagi pengembangan karakter generasi masa depan.