English Language Indonsian Language

SCT 1 CDT ITB 2025: Menjadi Trainer Berkualitas Lewat Karakter dan Problem Solving

Jumat, 23 Mei 2025 | Reporter : Nur Asyiah | Editor : M Habib Nur Fauzan

JATINANGOR, kemahasiswaan.itb.ac.id — Sekolah Calon Trainer (SCT) kembali digelar oleh CDT ITB sebagai langkah awal dalam menyiapkan para trainer muda yang tidak hanya andal dalam berbicara, tetapi juga berkarakter kuat dan siap menjadi agen perubahan. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring pada Minggu (11/5/2025) di Auditorium GKU 2 Kampus ITB Jatinangor, dan dihadiri oleh 429 Calon Trainer (Ca-Trainer).

Rangkaian acara dibuka secara resmi oleh MC, Theresia Sinaga, melalui pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, serta penyampaian Standard Operating Procedure (SOP) bagi peserta. Dalam sambutan pembuka, Ketua Pelaksana BST CDT ITB 2025, Daniel Febrian Parhusip, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh panitia, quality control, serta Ca-Trainer yang telah meluangkan waktunya. Daniel menekankan pentingnya pendidikan karakter sebagai fondasi seorang trainer, terutama nilai-nilai AIR yang mencakup Adaptif, Integritas, dan Rendah Hati. “Kami harap seluruh Ca-Trainer dapat mengikuti SCT dengan penuh semangat, karena ini bukan sekadar pelatihan, tetapi proses pembentukan pribadi yang kelak akan menjadi panutan,” ujarnya.

Sesi pematerian pertama mengangkat tema “Dasar AIR” dan dibawakan oleh Prof. Dr. M. Salman A. N., S.Si., M.Si. Beliau membuka materi dengan pertanyaan reflektif kepada peserta: “Mengapa ingin menjadi trainer CDT ITB 2025?”, yang kemudian memantik diskusi hangat. Dalam pemaparannya, Prof. Salman menjelaskan awal mula karakter AIR yang merupakan cerminan dari visi dan misi ITB sebagai perguruan tinggi unggul yang memandu perubahan dan meningkatkan kesejahteraan bangsa. Ia juga menyisipkan nilai-nilai CDT ITB, yakni Inisiator Kebaikan, Tangguh Memperjuangkan Kebenaran, dan Berprestasi Diridhoi Tuhan. Para peserta diajak untuk tidak hanya memahami, tetapi juga menginternalisasi dan menerapkan karakter AIR dalam kehidupan sehari-hari. 

Sesi kedua bertajuk “Strengthen The Problem Solving Skill” dipandu oleh Mharta Adji Wardana, M.Si., P.EPC. Lewat pendekatan yang interaktif, Kak Mharta mengajak para Ca-Trainer memahami pentingnya interdisipliner, kedisiplinan, dan kebiasaan belajar yang konsisten. “Kalau ingin menjadi trainer yang berdampak, jangan hanya tahu materinya, tapi pahami dan hayati dulu nilai-nilainya. Niatkan jadi trainer untuk mengasah diri, bukan sekadar formalitas,” pesan beliau.

Ia juga menyoroti tiga sikap yang perlu dihindari dalam menghadapi masalah yaitu reaktif, bosan, dan malas. Tips dan strategi tersebut menjadi bekal penting agar para trainer mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan solutif.

Untuk menguji pemahaman terhadap karakter AIR, seluruh Ca-Trainer diminta mengisi assessment secara individu. Kegiatan dilanjutkan dengan study case mengenai problem solving yang dikerjakan secara berkelompok. Uniknya, penilaian dilakukan dengan metode peer-to-peer di mana setiap peserta memberikan evaluasi terhadap anggota kelompoknya melalui tautan khusus yang telah disediakan.

Di penghujung acara, para Ca-Trainer mendapatkan penugasan lanjutan sebelum ditutup dengan doa bersama dan sesi dokumentasi. Pelatihan SCT ini menjadi awal dari proses panjang pembentukan trainer berkualitas yang tidak hanya mumpuni secara kognitif, tetapi juga matang secara karakter.

Logo Kemahasiswaan ITB

Gedung Campus Center Barat Lantai 1

Jl. Ganesa No.10 Lebak Siliwangi

Kec. Coblong, Kota Bandung 40132

Phone: (022) 2504814

© Direktorat Kemahasiswaan Institut Teknologi Bandung